“Pada saat kondisi itu, jamaah lainnya ikut mencari,” katanya.
BACA JUGA:Satu Batang Lilin Bisa Bertahan Seumur Hidup, Begini Cara Bikin Lilin Awet
Menurutnya, semua jemaah juga mengikuti aturan yang ditetapkan seperti mematuhi jadwal melontar jumroh.
“Kami kompak dan menjaga kekeluargaan. Alhamdulillah semua petugas sigap. Bila ada yang sakit segera ditindaklanjuti,” sambung dia.
Komunikasi aktif juga terjalin dengan baik antara rombongan dengan panitia konsumsi selama ibadah haji. Semua kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan aturan, dan jadwal yang ditetapkan.
“Konsumsi tidak pernah terlambat. Malah sebelum jam makan, semua sudah terbagi ke Jemaah,”tutur Meta.
BACA JUGA:6 Peluang Investasi Menjanjikan di Sumatera Selatan, Apa Saja?
BACA JUGA:Bendungan Tiga Dihaji Rp3,7 Triliun: Solusi Pertanian dan Energi di Sumsel, Ini Target Selesainya!
Ditambahkan jamaah lainnya, Subhan Lutfi, usia muda asal Palembang mengakui, komunikasi antar jemaah terjalin baik. Tidak ada miss komunikasi dan miss informasi. Jemaah juga saling membantu.
“Petugas siap 24 jam itu benar-benar ada,”ucapnya.
Bahkan, dirinya memiliki pengalaman sendiri pada saat mengantar salah satu jamaah pada waktu tengah malam. Kata dia, petugas selalu siap pada saat dibutuhkan, sehingga pada waktu itu masih mau melayani, dan membantu.
“Saat kita bertanya mereka juga langsung melayani dan menjawab dengan baik,” imbuh Puji.
BACA JUGA:15 Proyek Raksasa yang Akan Mengubah Masa Depan Sumsel, Apa Saja Berikut Daftar Lengkapnya!
Senada juga disampaikan oleh Muri, jemaah asal Muara Sugihan Banyuasin merasa senang dan terharu. Karena bisa mendapatkan penghargaan itu. Menurut Muri, pelayanan petugas 24 jam penuh tidak berhenti.
“Alhamdulillah kloter 16 jemaahnya tertib dan kompak. Jumlah jemaah banyak, namun bersedia diatur dan patuh,” sambung Muri. (*)