OPINI
KORANENIMEKSPRES.COM,MUARA ENIM---Satu bulan lagi, tepatnya pada 27-29 Agustus mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muara Enim akan membuka pendaftaran calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang diusung partai politik untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Dengan semakin dekatnya waktu pendaftaran, suhu politik di Muara Enim pun kian memanas.
Isu-isu tentang koalisi dan strategi politik menghiasi perbincangan publik, seiring dengan spekulasi tentang kejutan yang mungkin muncul dalam Pilkada kali ini.
Koalisi dan Kandidat Potensial
BACA JUGA:Pesona 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia di ADWI 2024. Cek, Mungkin Salah Satunya Desa Kamu!
Sejauh ini, beberapa pasangan calon sudah mulai muncul ke permukaan. Pasangan H Nasrun Umar (HNU) dan Lia Anggraini telah mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra 7 kursi dan PPP 5 kursi (tapi belum deklarasi).
Di sisi lain, pasangan H Ahmad Rizali dan Shinta Paramithasari informasinya telah mendapat rekomendasi dari PAN 5 kursi dan Perindo 1 kursi.
Sementara partai-partai besar lainnya seperti Golkar 6 kursi, PDIP 5 kursi, NasDem 4 kursi, PKB 4 kursi, PKS 4 kursi, Hanura 1 kursi, dan Demokrat 3 kursi belum menentukan sikap mereka.
Sehingga masih ada peluang bagi calon lain untuk mendapatkan dukungan.
BACA JUGA:PANTASTIS! Kerjasama Disway (Group Enim Ekspres) dan B-Universe Rangkul 400 Media
Selain H Nasrun Umar dan Ahmad Rizali, beberapa nama lain yang disebut-sebut berpotensi maju dalam Pilkada Muara Enim antara lain H Nurul Aman (HNA), Edison, Ersangkut, Ramlan Holdan, Ahmad Usmarwi Kaffah, Hanan Zulkarnain, Firmansyah, Ropi Alex Chandra, Riswandar dan sejumlah nama lain.
Berdasarkan berbagai survei, popularitas mereka cukup tinggi dan persentasenya tidak berbeda jauh antara kandidat yang satu dengan lainnya lain.
H Nurul Aman bahkan disebut-sebut sebagai kandidat dengan survei tertinggi untuk posisi calon bupati dari berbagai lembaga survei.
Dinamika di Posisi Calon Wakil Bupati