Sejarah dan Transformasi Taman Nasional Berbak-Sembilang: Upaya Konservasi dan Perlindungan Alam di Sumsel

Minggu 28 Jul 2024 - 08:01 WIB
Reporter : Al Azhar
Editor : Al Azhar

Pada tahun 1996, kajian oleh Ditjen Bangda Depdagri dan Ditjen PHPA Dephut menyatakan bahwa kawasan ini memenuhi syarat untuk ditingkatkan menjadi Taman Nasional.

Hal ini dikukuhkan oleh Gubernur Sumatera Selatan melalui surat pada tahun 1998 yang mendukung perubahan status ini. Pada tahun 2001, kawasan Sembilang resmi disebutkan dalam SK Menhut Nomor 76/Kpts-II/2001 sebagai calon Taman Nasional.

Akhirnya, pada tanggal 19 Maret 2003, SK Menhut Nomor 95/Kpts-II/03 menetapkan kawasan ini sebagai Taman Nasional Sembilang dengan luas sekitar 202.896,31 hektar.

Pada tahun 2015, dua taman nasional ini digabungkan menjadi Taman Nasional Berbak-Sembilang dengan total luas mencapai 141.261,94 hektar, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK 4649/Menlhk-PKTL/KUH/2015.

BACA JUGA:SAH! PKS Dukung Al-Shinta di Pilkada Muara Enim 2024, Ini Tanggapan Mengejutkan dari Firdaus

Penggabungan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dan konservasi ekosistem lahan basah, yang sangat penting bagi keberlangsungan keanekaragaman hayati.

Taman Nasional Berbak-Sembilang kini menjadi salah satu kawasan konservasi utama di Indonesia, yang tidak hanya melindungi flora dan fauna yang terancam punah tetapi juga mendukung penelitian ilmiah dan ekowisata yang berkelanjutan. 

Dengan kombinasi keindahan alam dan upaya konservasi yang terus berlanjut, Taman Nasional Berbak-Sembilang adalah contoh penting bagaimana perlindungan lingkungan dapat dilakukan secara efektif di Indonesia.

Upaya ini tidak hanya menjaga kekayaan alam Indonesia tetapi juga mendukung penghidupan masyarakat lokal melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan dan program pemberdayaan.

BACA JUGA:112 Butir Ekstasi dan 5 Paket Sabu Siap Edar Berhasil Digagalkan Polisi

Sebagai salah satu lahan basah terpenting di dunia, Berbak-Sembilang berfungsi sebagai paru-paru hijau dan benteng pertahanan melawan perubahan iklim global.

Menjadikannya permata lingkungan yang harus dilindungi dan dilestarikan untuk generasi mendatang. (@al)

Kategori :