Katanya, produksi buah menurun drastis sejak 2-3 pekan terakhir.
Kondisi ini dipengaruhi pula oleh musim kering yang saat ini sedang melanda Indonesia secara umum.
BACA JUGA:Air Mata Buruh Kasar Sawit Ini Menetes Setelah Rumahnya Direhab Kapolres Muara Enim
"Penurunan produksi buah sangat terasa dalam 2-3 pekan terakhir. Kalau sebelumnya per 2 hektar bisa dapat 1,5 ton per 14 hari, kini sudah di kisaran 700 kg," akunya.
Menurut Apriansyah, penurunan produksi buah sawit ini diperkirakan akan berlangaung hingga masuk musim hujan sekitar bulan Oktober.
"Ini siklus tahunan, biasanya nanti akan normal setelah musim hujan di atas bulan Oktober," katanya memperkirakan.
Dia juga mengakui, dari segi harga TBS ada kenaikan meski tidak terlalu signifikan.
BACA JUGA:Rahasia di Balik Dominasi Kabupaten Muba sebagai Raja Sawit Sumsel, Kenapa Bisa Unggul?
BACA JUGA:Simbolis Tanam 3 Hektar, Program KESATRIA Integrasikan Sawit Dengan Padi Gogo
Di beberapa pengepul di Kecamatan Rambang Niru saat ini, harga TBS Rp2.460 per kg.
"Ya, kalau soal harga bertahan dan seminggu ini ada kenaikan sedikit. Minggu lalu Rp2.410 per kg, sekarang Rp2.460 per kg," ujarnya. (*)