Gunung Megang Ngebut, Rambang Niru Melambat! Ada Apa dengan Sawit di Muara Enim?

Persaingan dalam produksi kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim mengalami perubahan signifikan. Jika sebelumnya Rambang Niru dan Lubai Ulu selalu mendominasi, kini ada pesaing baru yang melaju kencang. Gunung Megang mencatat lonjakan produksi sawit yang lu--
KORANENIMEKSPRES.COM, MUARA ENIM – Persaingan dalam produksi kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim mengalami perubahan signifikan.
Jika sebelumnya Rambang Niru dan Lubai Ulu selalu mendominasi, kini ada pesaing baru yang melaju kencang. Gunung Megang mencatat lonjakan produksi sawit yang luar biasa, sementara Rambang Niru justru mengalami penurunan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Gunung Megang Melesat Tajam, Produksi Naik Drastis!
Kecamatan Gunung Megang mencuri perhatian dengan pertumbuhan produksi kelapa sawit yang luar biasa.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muara Enim, Gunung Megang mengalami lonjakan dari hanya 285 ton di tahun 2021 menjadi 2.124 ton pada 2022!.
BACA JUGA:Rambang Niru vs. Lubai Ulu: Duel Sengit Raja Sawit Muara Enim, Siapa Juaranya?
Kenaikan drastis ini diduga disebabkan oleh perluasan lahan perkebunan, peremajaan tanaman sawit, serta peningkatan teknik budidaya oleh petani dan perusahaan perkebunan.
Tak heran jika Gunung Megang kini mulai diperhitungkan dalam industri kelapa sawit Muara Enim.
Rambang Niru Melambat, Apa Penyebabnya?
Di sisi lain, Rambang Niru yang selama ini menjadi raja produksi sawit di Muara Enim mengalami sedikit perlambatan. Produksi turun dari 11.147 ton di tahun 2021 menjadi 10.214 ton di tahun 2022.
BACA JUGA:Selain Perkebunan Sawit, Karet dan Kopi Sumsel Juga Teratas Dalam Penghasil Sayuran
Meski masih menjadi yang tertinggi, penurunan ini menimbulkan banyak pertanyaan.
Apakah ini akibat penurunan produktivitas tanaman, keterbatasan lahan, atau faktor eksternal seperti harga pupuk dan cuaca? Petani setempat berharap kondisi ini tidak berlanjut di tahun mendatang.
Tren Produksi Sawit di Kecamatan Lain