KORANENIMEKSPRES.COM,----Belakangan ini, program naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia menjadi sorotan dan menuai berbagai kritikan.
Salah satu kritik datang dari Hifni Hasan, anggota Komite Eksekutif (Exco) Komite Olimpiade Indonesia (NOC), dalam ajang Jebretaward yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan pandangannya terkait penggunaan pemain naturalisasi oleh pelatih Timnas, Shin Tae-yong (STY).
Hifni Hasan mengingatkan agar STY tidak terlalu mengandalkan pemain naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Proses Naturalisasi Pemain Keturunan Indonesia untuk Timnas U20 Masih Berlanjut
Di Jakarta, kritik terhadap program ini juga terlihat melalui spanduk-spanduk yang dipasang di beberapa titik, yang secara jelas menyuarakan penolakan terhadap langkah naturalisasi.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Shin Tae-yong meminta masyarakat Indonesia untuk melihat naturalisasi dengan perspektif yang lebih luas.
Menurutnya, naturalisasi bukan hanya soal mendatangkan pemain dari luar, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas Timnas dan memperbesar peluang lolos ke ajang internasional seperti Piala Dunia.
"Tolong sekarang melihat dengan sudut pandang yang lebih besar, jangan yang kecil. Kalau kita bisa lolos ke Piala Dunia, otomatis sepak bola kita semakin besar dan menjadi tim yang paling kuat di Asia," ujar Shin Tae-yong dalam sebuah kesempatan.
BACA JUGA:Maarten Paes, Semakin Populer Usai Naturalisasi dengan Pengikut 1 Juta Orang di Instagram
Meski mendukung naturalisasi, STY menekankan bahwa hal tersebut bukan berarti pemain lokal akan terpinggirkan.
Ia memastikan bahwa pemain lokal dari Liga 1 tetap dipantau secara rutin dan selalu memiliki peluang untuk bergabung dengan Timnas.
"Pastinya akan dipantau terus Liga 1. Dan jika ada pemain yang bagus, pintu Timnas selalu terbuka," tambahnya.
Tantangan dan Harapan Naturalisasi
Program naturalisasi di Indonesia memang telah memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas permainan, namun tidak lepas dari perdebatan.