Kota Palembang mencatat produksi 5.793 kuintal, menjadikannya salah satu daerah yang paling berperan dalam memenuhi permintaan pasar akan komoditas ini.
Petsai sangat populer dalam berbagai kuliner Indonesia dan menjadi sayuran andalan yang banyak digunakan oleh industri kuliner lokal maupun restoran besar.
Dukungan Infrastruktur dan Pemerintah untuk Pertanian Berkelanjutan
Sumsel telah menunjukkan potensi besar dalam sektor hortikultura.
BACA JUGA:Tidak Semua Sayuran Kulitnya Boleh Dikupas, Sayur Apakah Itu?
Namun, untuk menjaga keberlanjutan dan meningkatkan produktivitas, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah dan instansi terkait.
Fasilitas irigasi dan jaringan transportasi yang memadai sangat penting untuk memperlancar distribusi hasil panen.
Pembangunan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan jalur logistik lainnya akan mempercepat pengiriman sayuran dari desa ke pasar kota dan antarprovinsi.
Dengan akses transportasi yang semakin baik, biaya logistik dapat ditekan sehingga harga sayuran menjadi lebih kompetitif.
BACA JUGA:Wajib Tau, Inilah Manfaat Kesehatan dari Olahan Sayuran Pakis
Selain itu, program pelatihan petani dan bantuan alat pertanian modern dari pemerintah sangat diperlukan agar para petani dapat memaksimalkan hasil panen dengan efisien.
Dukungan permodalan, subsidi pupuk, dan penguatan rantai pasokan juga menjadi faktor kunci dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Sumsel.
Sumsel Menuju Lumbung Sayuran Nasional: Tantangan dan Peluang
Meskipun potensi hortikultura Sumsel sangat besar, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Perubahan iklim dan gangguan cuaca ekstrem dapat mempengaruhi hasil panen.
BACA JUGA:Wajib Tau, Inilah Manfaat Kesehatan dari Olahan Sayuran Pakis
Oleh karena itu, pemerintah bersama petani perlu mengadopsi teknologi pertanian cerdas dan sistem pertanian berkelanjutan untuk menghadapi perubahan ini.