Baca Koran Enim Ekspres Online

Perkebunan Rakyat Jadi Benteng Ekonomi Muara Enim, Produksi Capai 256 Ribu Ton

KORANENIMEKSPRES.COM,----Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perkebunan rakyat Muara Enim tampil sebagai penopang utama ketahanan ekonomi daerah. Berdasarkan data terbaru BPS Kabupaten Muara Enim (2024), total produksi hasil perkebunan rakyat mencapa--

KORANENIMEKSPRES.COM,----Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perkebunan rakyat Muara Enim tampil sebagai penopang utama ketahanan ekonomi daerah.

Berdasarkan data terbaru BPS Kabupaten Muara Enim (2024), total produksi hasil perkebunan rakyat mencapai 256.584 ton dari berbagai jenis tanaman produktif.

Tanaman karet masih mendominasi dengan produksi 176.303 ton, menjadikannya sumber pendapatan utama ribuan keluarga petani di 22 kecamatan. Disusul oleh kelapa sawit (48.785 ton) dan kopi (29.644 ton), dua komoditas yang kini menjadi motor penggerak ekonomi baru di pedesaan.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari ketekunan petani rakyat yang terus beradaptasi dengan perubahan iklim dan pasar.

Pemerintah daerah memberikan dukungan melalui program peningkatan kapasitas petani, peremajaan tanaman, dan bantuan pupuk ramah lingkungan.

BACA JUGA:Bukan Pagar Alam, Ini Daerah Penghasil Kopi Terbesar di Sumatera Selatan

Selain komoditas besar, cengkeh (527 ton) dan kakao (130,7 ton) juga mulai tumbuh kembali, menunjukkan bahwa diversifikasi tanaman menjadi kunci keberlanjutan sektor perkebunan rakyat.

Sektor ini juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja hijau di pedesaan. Ribuan masyarakat terlibat dalam proses penyadapan karet, pengolahan sawit, hingga pengeringan kopi.

Dengan sistem usaha yang berbasis rakyat, Muara Enim berhasil menjaga stabilitas ekonomi tanpa bergantung penuh pada sektor tambang.

Melalui kombinasi antara produktivitas tinggi dan pemberdayaan petani, Muara Enim menjadi contoh nyata bagaimana perkebunan rakyat dapat menjadi fondasi ekonomi berkelanjutan dan mandiri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan