SETAJAM SILET! Cara Mengasah Egrek Sawit yang Benar

Kamis 31 Oct 2024 - 10:19 WIB
Reporter : Supri
Editor : Febi Friansyah

Misalnya, merek SBL dibandrol dengan harga Rp440 ribu. 

Merek KLS Long Utra Rp316 ribu, Camel King 111 Rp288 ribu, Plm King Pro Rp347 ribu. 

BACA JUGA:Tojok Sawit; Cara Penggunaan Biar Gak Membahayakan Keselamatan

Kemudian merek IMJ King Rp340 ribu, MLI Rp288 ribu, merek 2288 Rp304 ribu, SP 77 Rp176 ribu, G 222 SBL Rp446 ribu. 

Lalu ada merek Lion KSR Rp332 ribu dan ada merek MI Kingoya Rp213 ribu. 

Semua harga egrek sawit tersebut di atas merupakan harga paket yang isinya terdiri dari pisau egrek, holder serta taji dan beberapa penjual ada yang menambahkan paket berupa kunci L dan batu asah. 

Nah, karena banyaknya merek egrek sawit, petani atau calon pembeli mesti memahami bagaimana dan apa ciri egrek (barang) asli dengan yang tiruan. 

BACA JUGA:Prosfek Sawit di Indonesia Makin Cerah, Nilai Ekspor Tembus Rp450 Triliun dan Menyerap 16 Juta Tenaga Kerja

Menurut Apriansyah, seorang petani sawit mandiri di Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumsel ada beberapa ciri barang egrek asli. 

"Pertama, egrek asli sudah bisa langsung pakai setelah beli tanpa harus diasah dulu. itu ciri pertama barang asli," katanya kepada koranenimekspres.com, Selasa 22 Oktober 2024. 

Ciri kedua, kata Apriansyah yang telah 15 tahun jadi petani sawit, egrek yang asli tidak mudah lentur dan mata pisaunya tidak mudah aus. 

"Kalau sebentar-sebentar mau asah, itu cirinya egrek palsu. Sebab egrek asli tidak butuh sering diasah," celetuknya. 

BACA JUGA:Masuk Musim Hujan Petani Sawit Mulai Lakukan Masa Pemupukan

Kemudian, ciri egrek asli pastinya terbuat dari besi baja, bukan besi biasa. 

Dan terakhir, kata Aprinsyah yang juga berprofesi sebagai buruh panen sawit ini, dari sisi harga. 

"Ya kalau harga cuma Rp100 ribuan, itu hampir dipastikan tiruan. Sebab harga egrek asli tentu di atas itu, bahkan hampir menyentuh Rp500 ribuan," tegasnya. 

Kategori :