Peserta Terbaik Dihadiahi Umroh dan Uang
MUARAENIM, ENIMEKSPRES.BACAKORAN.CO - Sebanyak 256 peserta mengikuti pelatihan pengurusan jenazah bagi masyarakat Kabupaten Muara Enim angkatan ke-III yang digelar Pemkab Muara Enim. Pelatihan ini digelar untuk mengantisipasi kelangkaan pengurus jenazah. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Agung Muara Enim, Jumat (1/12).
Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali yang diwakili Kabag Kesra Muara Enim H Zulfikar menerangkan parasumber dalam pelatihan ini antara lain, Ustadz Ali Mursyi, Ustadz Wahyudi, Ustadz Hakamudin dan Ustadz Solihan mewakili Kemenag Muara Enim. Kegiatan 1 Desa 1 Kelurahan untuk melatih petugas pengurus jenazah bagi masyarakat Kabupaten Muara Enim adalah program Pemkab Muara Enim yang ketiga kalinya.
“Untuk empat besar peserta terbaik akan diberikan reward umroh. Sedangkan peserta terbaik 5 - 14 lainnya masing-masing akan diberikan uang pembinaan Rp1 juta,” kata Zulfikar saat membuka kegiatan pelatihan pengurusan jenazah.
Kata Zulfikar, setelah pelatihan angkatan ke-III ini, pihaknya tidak lagi mendengar ada desa yang tidak ada petugas jenazah apalagi sampai minjam petugas pengurus jenazah dari desa lainnya.
"Jika masih ada berarti peserta ini tidak mengamalkan hasil pelatihannya. Apalagi ini adalah angkatan ke -III" kata Zulfikar.
Menurut Zulfikar, setiap Muslim yang meninggal dunia wajib dikuburkan sesuai syariat Islam. Hukum melaksanakannya adalah fardhu kifayah, artinya umat muslim wajib menunaikan. Namun bila sudah ditunaikan oleh muslim yang lain, maka kewajibannya menjadi gugur. Tetapi sebaliknya jika tak ada yang menjalankannya, maka semua orang diwilayah itu ikut berdosa. Oleh karena itu, memahami tata cara mengurus jenazah yang benar sesuai syariat Islam sangatlah penting.
Selama ini, lanjut Zulfakar, pada umumnya yang merawat jenazah hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah terbiasa. Dan jika orang tersebut tidak ada lagi maka tidak menutup kemungkinan kedepan akan ada kelangkaan petugas pengurus jenazah yang benar-benar memahami tata cara mengurus jenazah.
Banyak faktor yang mempengaruhi orang untuk tidak terlibat mengurus jenazah seperti karena kurang tahu caranya, masih ragu-ragu, takut atau memiliki trauma terhadap fenomena kematian dan sebagainya. Kemudian kepada peserta yang mengikuti pelatihan saat ini, setelah pulang tularkan dan bisa membimbing masyarakat lain di desa atau kelurahan masing-masing sebagai regenerasi.