Fasilitas modern seperti ruang diskusi, seminar, galeri mushaf, dan mini teater digital turut melengkapi gedung ini.
Bahkan, mesin percetakannya menggunakan teknologi mutakhir dari Jerman, yang kualitasnya setara dengan percetakan Al-Qur’an di Madinah dan Iran.
Selain itu, UPQ juga mulai mencetak mushaf Al-Qur’an Braille bagi penyandang disabilitas netra dan mushaf Al-Qur’an dengan isyarat untuk penyandang disabilitas rungu-wicara.
“Ini adalah langkah nyata untuk mendukung inklusi dan memperkuat peran Indonesia dalam mempromosikan Islam moderat di tingkat global,” tambah Kamaruddin dengan optimisme.
BACA JUGA:Kemenag Muara Enim dan BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi Sosialisasikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Peresmian gedung ini turut dihadiri berbagai pejabat, seperti Pimpinan Baznas Achmad Sudrajat, Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Amin Suyitno, serta beberapa staf khusus dan tenaga ahli Kementerian Agama.
Menag berharap, keberadaan Gedung PLKI UPQ ini dapat menjadi solusi bagi tantangan literasi keagamaan di Indonesia, sekaligus mengukuhkan komitmen Kementerian Agama dalam melayani kebutuhan umat lintas agama.