“Selagi menunggu penetapan kuota resmi dan daftar nama jemaah yang masuk dalam alokasi keberangkatan, kami terus mendorong percepatan. Dokumen seperti paspor dan biovisa harus segera diselesaikan, terutama untuk memitigasi kendala teknis seperti perbedaan data antara SISKOHAT dan paspor atau masalah teknis dalam proses perekaman biometrik,” imbuhnya.
BACA JUGA:Kemenag Muara Enim dan BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi Sosialisasikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Sejak tahun 2024, pemerintah Arab Saudi mulai memberlakukan kebijakan perekaman biometrik menggunakan aplikasi Visa Bio sebagai salah satu syarat penerbitan visa haji.
Teknologi ini bertujuan mempercepat dan mempermudah proses administrasi visa jemaah haji, namun tidak lepas dari tantangan.
Beberapa jemaah menghadapi kesulitan dalam proses perekaman biometrik, baik karena perbedaan data di paspor maupun hambatan teknis lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, Bidang PHU Kanwil Kemenag Sumsel mengambil langkah proaktif dengan memulai penyiapan dokumen lebih awal.
BACA JUGA:Pejabat Kemenag Tanda Tangan Pakta Integritas Peningkatan Layanan Umat
Persiapan ini diharapkan dapat meminimalisir potensi keterlambatan dan memastikan seluruh jemaah dapat memenuhi persyaratan keberangkatan tepat waktu.
“Langkah ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji. Dengan mitigasi yang matang, kami berharap seluruh calon jemaah haji Sumatera Selatan siap berangkat sesuai jadwal,” tutup Hozinul.
Melalui berbagai upaya strategis dan kolaborasi aktif antara Kemenag tingkat provinsi dan kabupaten/kota, diharapkan calon jemaah haji tahun 2025 dapat menjalankan ibadah dengan lancar.
Dengan teknologi biometrik dan integrasi data digital, pelayanan haji terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan jemaah di era modern.