KORANENIMEKSPRES.COM,----Pegunungan Bromo Tengger Semeru adalah kawasan dengan kondisi alam yang sangat unik dan menarik perhatian para ahli dari berbagai disiplin ilmu sejak zaman Belanda.
Wilayah ini, yang terdiri dari beberapa gunung api aktif dan tidak aktif, telah lama menjadi objek penelitian, mulai dari ahli vulkanologi hingga ahli botani.
Kompleks pegunungan ini terbentuk oleh serangkaian gunung api yang dulunya aktif. Di tengah kawasan tersebut, terdapat Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Widodaren, Gunung Watangan, dan Gunung Kursi.
Saat ini, hanya Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang masih aktif dan meletus secara berkala, yaitu setiap 4 hingga 5 tahun sekali.
BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan Alam Malang, Batu, dan Bromo
Para ahli gunung api telah mengemukakan dua teori utama tentang asal usul terbentuknya kompleks pegunungan ini:
teori Gunung Api Kembar: Menurut teori pertama, kompleks pegunungan Bromo Tengger Semeru terbentuk dari dua gunung api kembar yang memiliki ketinggian sekitar 4.500 mdpl dan berjarak sekitar 4,5 km antara keduanya.
Teori Gunung Api Tunggal: Teori kedua menyatakan bahwa kompleks gunung api ini sebenarnya berasal dari satu gunung api yang meletus hebat beberapa kali, membentuk kaldera besar dalam dua atau lebih letusan yang terjadi di waktu yang berbeda.
Kedua teori ini menunjukkan kompleksitas dan keunikan alam Pegunungan Bromo Tengger Semeru, menjadikannya salah satu kawasan vulkanik yang paling menarik di dunia.