Penulis dan Penyair Inggris Meninggal di Usia 65 Tahun

Sabtu 09 Dec 2023 - 06:37 WIB
Reporter : Febi Friansyah
Editor : Febi Friansyah

Dia mulai menampilkan puisi secara lokal di awal masa remajanya. 

Dia menderita disleksia, dan meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun.

Pada tahun 1979, dia berpindah ke London, dan koleksi pertamanya, Pen Rhythm, diterbitkan. 

Dia mulai tampil di demonstrasi, pertemuan pemuda dan di luar kantor polisi. 

BACA JUGA:PAMA SSBA Peduli Pendidikan Sekitar Perusahaan, Salah satunya Mendukung Program Sekolah Penggerak

"Saya adalah seorang pengunjuk rasa besar, tidak hanya menentang rasisme tetapi juga apartheid. Kita adalah masyarakat multikultural tetapi institusi harus mengejar ketertinggalan kita," ujarnya pada tahun 2019.

Karya yang Relate dengan Peristiwa Terkini

Puisi-puisinya kerap merespons langsung peristiwa-peristiwa sejarah dan terkini. 

Kumpulan puisi keduanya, The Dread Affair, diterbitkan pada tahun 1985 dan menampilkan sejumlah puisi yang menyerang sistem hukum Inggris. 

BACA JUGA:Ingatkan Tentang Netralitas dan Hindari Pelanggaran

Pada tahun 1990, ia menerbitkan Rasta Time in Palestine, berisi puisi dan catatan perjalanan berdasarkan kunjungan ke wilayah pendudukan Palestina. 

Pada tahun 1999, dia menulis What Stephen Lawrence Has Taught Us sebagai bagian dari kampanye untuk menemukan pembunuh warga London tenggara berusia 18 tahun.

Dia juga merilis sejumlah album, dan menjadi orang pertama yang melakukan rekaman bersama The Wailers setelah kematian Bob Marley sebagai penghormatan kepada Nelson Mandela.

Pada tahun 1990-an, penerbitannya menjadi lebih sering.

BACA JUGA:Ingatkan Tentang Netralitas dan Hindari Pelanggaran

Ia merilis beberapa koleksi antara lain Talking Turkeys, Inna Liverpool dan School's Out: Poems Not for School. 

Kategori :