BACA JUGA:Kembalinya Silat Kuntau Di Lawang Kidul
Setiap Minggu, dermaga semakin hidup dengan adanya pasar kalangan Desa Muara Lematang.
Pasar ini menjadi salah satu pasar terbesar dan tertua di Kecamatan Sungai Rotan, dengan sejarah lebih dari seratus tahun.
Pada zaman dahulu, pedagang menggunakan motor jukung sebagai alat transportasi utama.
Kini, dengan akses jalan yang lebih baik dan penggunaan kendaraan darat seperti truk, aktivitas pasar semakin ramai.
BACA JUGA:PSN Menghantarkan Sumsel ke Era Baru dengan Lompatan Besar Menuju Revolusi Ekonomi
Pengunjung pasar berasal dari berbagai desa seperti Tanjung Pasir, Tanjung Tiga, Rantau Bayur, Tanding Marga, Sukamerindu, dan Sungai Rotan.
Pasar kalangan ini menjadi pusat perekonomian yang penting bagi masyarakat setempat.
Dermaga sebagai Ikon Wisata
Selain fungsinya sebagai sarana transportasi dan ekonomi, dermaga ini menjadi ikon Desa Muara Lematang.
Pemandangan spektakuler pertemuan Sungai Lematang dan Sungai Musi menjadi daya tarik utama.
BACA JUGA:Wajah Sumsel Dipoles Proyek Puluhan Triliunan: Menjelma Pusat Bisnis Baru di Indonesia
Keindahan ini menarik wisatawan dari berbagai kecamatan, seperti Gelumbang, Lembak, dan bahkan dari wilayah yang lebih jauh.
Keunikan lain dari dermaga ini adalah aksesnya yang gratis.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan tanpa biaya masuk, menjadikannya pilihan wisata yang terjangkau.
Di sekitar dermaga, terdapat kantin-kantin yang menyediakan berbagai jenis makanan, termasuk kuliner khas Kecamatan Sungai Rotan, yang semakin menambah daya tarik tempat ini.