Meskipun luasnya kalah dari kelapa sawit, yang mencapai 3,36 juta hektar, karet tetap menjadi komoditas strategis.
Pasar ekspor yang besar, terutama untuk industri ban dan produk berbasis karet lainnya, menjadikan karet sebagai penggerak ekonomi yang signifikan.
BACA JUGA:6 Daerah di Sumsel Memiliki Perkebunan Karet Terluas di Sumsel, Ini datanya!
Namun, petani karet kerap menghadapi tantangan besar berupa harga getah yang tidak stabil, sehingga berdampak pada kesejahteraan mereka.
Di sinilah pentingnya strategi optimalisasi untuk meningkatkan daya saing sektor ini.
Strategi Optimalisasi Perkebunan Karet
1. Stabilisasi Harga Getah
Pemerintah daerah dan pusat perlu bekerja sama dalam menciptakan mekanisme stabilisasi harga, misalnya melalui skema subsidi atau pembentukan koperasi petani.
2. Peningkatan Produktivitas Lahan
Dengan menggunakan teknologi modern, seperti bibit unggul dan metode pertanian presisi, produktivitas lahan karet dapat ditingkatkan tanpa memperluas area.
BACA JUGA:Ini Dia Daerah Penyumbang Produksi Karet Terbesar di Sumsel, per Tahun Lebih 200 Ribu Ton
3. Diversifikasi Produk
Selain menjual getah mentah, Sumsel dapat mengembangkan industri hilir, seperti produksi barang jadi berbasis karet, untuk meningkatkan nilai tambah.
4. Peningkatan Infrastruktur dan Akses Pasar
Akses jalan yang baik dan koneksi langsung ke pelabuhan ekspor dapat mempermudah distribusi hasil perkebunan, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan daya saing.
Potensi Lain di Sektor Agribisnis Sumsel