KORANENIMEKSPRES.COM –Pemerintah pusat terus mendorong Sumsel menuju swasembada pangan seiring dengan surplus beberapa pangan.
Terbaru, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan akan campur tangan pemerintah pusat soal pangan di Sumsel yang sudah nyata swasembada.
Saat kunjungan ke Sumsel Senin 13 Januari 2025, Sudaryono mengatakan, salah satu langka nyata mendukung swasembada pangan di Sumsel dengan menaikkan harga gabah dan jagung pembelian pemerintah menjadi Rp6.500 per kilogram.
Ini diharapkan akan membantu meningkatkan produksi gabah dan jagung sehingga meningkat pula kesejaheraan petani.
BACA JUGA:Cara Sumatera Selatan Wujudkan Swasembada Pangan: Surplus Beras, Ikan, dan Telur Jadi Kunci!
BACA JUGA:Pangan Sumsel Surplus: Menuju Swasembada
Sumatera Selatan kini menjadi salah satu provinsi yang memegang peranan penting dalam memastikan ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan provinsi ini dalam mencapai surplus pangan menjadi kunci tercapainya swasembada pangan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa yang memiliki permintaan pangan tinggi.
Provinsi Sumsel tercatat mengalami surplus pada tiga komoditas utama: beras, ikan, dan telur.
Kondisi ini menandakan bahwa Sumsel memiliki potensi besar untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga memenuhi permintaan dari wilayah lain, termasuk Pulau Jawa.
BACA JUGA:3 Komoditas Pangan Surplus di Sumsel yang Penuhi Kebutuhan Pulau Jawa, Ini Faktanya!
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, dalam Rapat Koordinasi Pangan yang digelar pada 13 Januari 2025 di Griya Agung, mengungkapkan bahwa produksi beras di Sumatera Selatan tahun 2024 mencapai 1.635.610 ton, sementara konsumsi lokal hanya 846.060 ton, menghasilkan surplus sebesar 789.550 ton. Ini merupakan surplus beras terbesar dalam empat tahun terakhir.
Elen Setiadi juga mengungkapkan surplus signifikan pada dua komoditas lainnya, yakni ikan dan telur ayam ras.
Produksi ikan di Sumsel pada 2023 tercatat mencapai 488.805 ton, sementara kebutuhan lokal hanya 373.116,7 ton, meninggalkan surplus 115.688,3 ton.
Di sektor telur ayam ras, Sumsel mampu menghasilkan 145.359.158 kg pada 2024, dengan konsumsi hanya 68.715.900 kg, menyisakan surplus sebesar 76.643.258 kg.