Menurut salah satu siswa, kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan lebih menyenangkan dibandingkan metode konvensional.
”Kami jadi lebih paham karena bisa langsung melihat bagaimana bentuk prisma segitiga dibuat dari jaring-jaringnya,” ungkap siswa tersebut dengan penuh semangat.
Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dapat memberikan hasil yang lebih optimal.
Selain meningkatkan pemahaman konsep geometri, proyek ini juga memberikan dampak positif dalam hal pengembangan keterampilan lain seperti kerjasama, komunikasi, dan ketelitian.
BACA JUGA:Ribuan Siswa Terkepung Banjir, Motor Ditinggal di Sekolah
Siswa bekerja dalam kelompok untuk saling berbagi tugas, berdiskusi, dan memberikan masukan satu sama lain.
Kegiatan ini juga melatih mereka untuk lebih teliti dalam menggambar dan memotong pola agar hasil akhirnya sesuai dengan yang diharapkan.
Proyek seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Dengan melibatkan siswa secara aktif, pembelajaran tidak hanya menjadi lebih menarik tetapi juga lebih bermakna.
BACA JUGA:Cerita Tutia Rahmi, Angkat Derajat Keluarga Berkat Beasiswa dari Bukit Asam (PTBA)
Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga kreatif dan inovatif.
Kegiatan pembuatan jaring-jaring prisma segitiga oleh siswa kelas VI.B MIN ini membuktikan bahwa pembelajaran matematika tidak harus membosankan.
Dengan kreativitas dan pendekatan yang tepat, siswa dapat memahami konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.