Setelah sampai di Masjid al-Aqsa, Nabi Muhammad SAW kemudian naik ke langit dalam peristiwa yang dikenal dengan Mi’raj.
BACA JUGA:Bagaimana Pandangan Islam Tentang Ipar Adalah Maut?
BACA JUGA:RSQ Amanah Salurkan Wakaf Qur'an untuk Tingkatkan Literasi Islam
Dalam perjalanan ini, beliau melewati tujuh lapisan langit dan bertemu dengan para nabi di setiap langit.
Misalnya, beliau bertemu dengan Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa dan Nabi Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan akhirnya bertemu dengan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.
Di puncak Mi’raj, Nabi Muhammad SAW berada di hadapan Allah SWT, yang memberikan perintah penting, yaitu shalat lima waktu sebagai kewajiban bagi umat Islam.
Shalat ini menjadi salah satu pokok ajaran dalam Islam dan merupakan bentuk komunikasi langsung umat Muslim dengan Allah.
BACA JUGA:Alasan Umat Islam Dilarang Meniup Lilin Saat Ulang Tahun
BACA JUGA:Mengenal Rukun Islam Kelima: Manasik Haji Ratusan Anak TK/PAUD Gelumbang Raya
3. Makna dan Hikmah Isra’ Mi’raj
Peristiwa Isra’ Mi’raj memiliki banyak makna dan pelajaran penting, di antaranya:
- Keutamaan Shalat:
Shalat lima waktu yang diperintahkan langsung oleh Allah adalah pilar utama dalam agama Islam.
BACA JUGA:Kebiasaan yang Dilakukan Oleh Umat Islam Tetapi Berdosa, Apa Itu?
BACA JUGA:Alasan Mengapa Umat Islam Diwajibkan Untuk memakai Jilbab
Perintah shalat ini menegaskan betapa pentingnya ibadah ini dalam kehidupan seorang Muslim.