Taman Nasional Sembilang adalah salah satu kawasan konservasi terbesar di Sumatera Selatan dengan luas lebih dari 2.000 kilometer persegi.
BACA JUGA:Taman Nasional Sembilang: Destinasi Impian bagi Pecinta Flora dan Fauna!
Tempat ini menjadi destinasi wajib bagi pecinta alam, khususnya pengamat burung.
Setiap tahunnya, ribuan burung migran dari Siberia dan Asia Timur singgah di sini untuk beristirahat selama perjalanan panjang mereka.
Selain burung migran, taman nasional ini juga merupakan habitat bagi satwa langka seperti buaya muara, ikan belida yang ikonik, serta lumba-lumba air tawar.
Tak heran, kawasan ini menjadi daya tarik besar bagi peneliti dan wisatawan lokal maupun internasional yang ingin menyaksikan langsung keajaiban alam ini.
Hutan Mangrove: Benteng Alami dan Penjaga Ekosistem
Hutan mangrove yang membentang luas di Taman Nasional Sembilang tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi satwa, tetapi juga memiliki fungsi ekologis penting.
Mangrove ini berperan sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari abrasi serta menyerap karbon dalam jumlah besar.
Bagi penggemar ekowisata, menjelajahi hutan mangrove melalui jalur air merupakan pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
Rawa Gambut di Sumsel: Penjaga Karbon Dunia
Selain mangrove, Sumsel juga memiliki rawa gambut yang tersebar di kawasan seperti Ogan Komering Ilir (OKI) dan Banyuasin.
Rawa gambut ini adalah salah satu penyimpan karbon terbesar di dunia, menjadikannya ekosistem penting dalam melawan perubahan iklim.
Namun, ancaman seperti alih fungsi lahan dan pembakaran menjadi tantangan serius.