Penyebab kemerosotan tradisi ngubing diantaranya perubahan gaya hidup masyarakat, perkembangan kemajuan teknologi, terutama di perkotaan, membuat tradisi ngubing menjadi kurang relevan lebih memilih nasi kotak dan catering.
Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya tradisi ngubing membuat masyarakat kurang peduli untuk melestarikannya.
Lalu, pengaruh modernisasi dan teknologi membuat tradisi Ngubing menjadi kurang populer dan kurang diminati oleh generasi muda.
Dan kurangnya dokumentasi dan pewarisan tradisi ngubing membuatnya sulit untuk dipelajari dan dilestarikan oleh generasi muda sehingga menyebabkan kehilangan identitas budaya dan nilai-nilai yang terkait dengan tradisi tersebut.
Hilangnya tradisi ngubing dapat menyebabkan kurangnya kesadaran sejarah dan pemahaman tentang latar belakang dan makna tradisi tersebut.
Dan menyebabkan kehilangan kearifan lokal dan pengetahuan yang terkait dengan tradisi tersebut.
Bagaimana agar tradisi ngubing. Orang tua atau biludayawan serta penggiat budaya agar mensosialisasikan kepada kalangan anak muda atau milenial dam Gen Z bahwa tradisi ngubing dapat membantu melestarikan tradisi tersebut.
Untuk generasi muda sebagai pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya tradisi ngubing dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang tradisi tersebut.
BACA JUGA:Pesona Pulau Sumatera: Keindahan Alam dan Kekayaan Budaya yang Memukau
Dan bisa berinovasi pengembangan tradisi ngubing lebih relevan dengan harapan tradisi dapat bertahan dan menarik bagi generasi muda.