Seiring Perkembangan Zaman, Kelestarian Tradisi Ngubing Mulai Hilang
Tradisi ngubing dan menghidangkan makanan mulai hilang.--
KORANENIMEKSPRES.COM - Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman modern tradisi ngubing mulai mengalami kemerosotan dan bahkan hilang.
Apa itu ngubing? ngubing adalah salah satu tradisi yang masih dilestarikan di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Untuk wilayah Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, tradisi ngubing sudah tidak terlihat lagi pada acara sedekah yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan.
Tujuan Ngubing sendiri sebagai bentuk mengungkapkan rasa syukur sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan rejeki yang diterima.
BACA JUGA:Menjelajahi Tradisi Cap Go Meh di Pulau Kemaro: Destinasi Wisata Budaya Ikonik Palembang
Kemudian, ngubing juga dilakukan untuk meningkatkan kebersamaan dan solidaritas antar warga masyarakat.
Prosesi ngubing, sebelum acara ngubing masyarakat akan melakukan persiapan seperti memasak makanan, membuat kue, menyiapkan tempat dan lain-lain.
Pada saat acara ngubing, makanan akan dibagikan kepada semua warga masyarakat yang hadir.
Sebelum makanan dibagikan, masyarakat akan melakukan doa bersama untuk mengungkapkan rasa syukur dan memohon berkah dari Tuhan.
BACA JUGA:Menjelajah Sumsel: Keindahan Alam, Budaya, dan Instagramable
Tujuan manfaat tradisi ngubing yakni dapat meningkatkan kesadaran sosial masyarakat tentang pentingnya kebersamaan dan solidaritas.
Ngubing juga dapat meningkatkan rasa syukur masyarakat atas nikmat dan rejeki yang diterima.
Dan ngubing dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan kebersamaan dan solidaritas.
Namun, tradisi ngubing ini mulai mengalami kemerosotan dan bahkan hilang.