Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru: Strategi Indonesia di Era Perdagangan dan Teknologi

Minggu 09 Feb 2025 - 07:18 WIB
Reporter : Sigit
Editor : Sherly

KORANENIMEKSPRES.COM,- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyoroti potensi yang dapat dimanfaatkan Indonesia di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Menurutnya, kondisi ini membuka peluang ekspor komoditas strategis ke AS, terutama mineral kritis yang selama ini lebih banyak dipasok dari China.

"Amerika membutuhkan mineral kritis dari Indonesia, dan ini bisa menjadi pintu masuk bagi kita," ujar Anindya seusai menjadi pembicara utama dalam Mayapada Group Executive Gathering 2025 di Jakarta, Selasa 4 Februari 2025.

Meskipun Indonesia dan AS belum memiliki perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA), Anindya melihat ada kemungkinan kerja sama yang lebih erat. 

BACA JUGA:Kadin Indonesia Siap Dorong Pemerataan Ekonomi Lewat Program MBG dan 3 Juta Rumah Murah

"Presiden Donald Trump lebih menghargai perdagangan bilateral, dan ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia," katanya.

Selain memanfaatkan dampak perang dagang, Indonesia juga berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bersama India. 

Dalam pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan prospek pertumbuhan tinggi di Asia, dengan ekonomi yang stabil di kisaran 5%.

"Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 4,5% pada 2025, sementara AS sekitar 2,3%. Dengan stabilitas yang kita miliki, Indonesia bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global, tentu dengan mengutamakan inklusivitas," ujar Anindya.

BACA JUGA:Optimisme Ekonomi 2025: Harapan Kadin dan Terobosan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dia juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi agar tidak memperlebar kesenjangan sosial, terutama di negara demokrasi seperti Indonesia. 

Pengalaman Indonesia dalam menghadapi krisis, mulai dari krisis moneter 1998, krisis finansial global 2008, hingga pandemi Covid-19 2020, menjadi modal berharga dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional.

Menilik Peluang Bisnis Kecerdasan Buatan

Dalam forum tersebut, Anindya juga membahas potensi bisnis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang semakin berkembang. 

BACA JUGA:Kadin dan Kemenaker Bentuk Satgas UU Ketenagakerjaan Baru: Upaya Jaga Keseimbangan Bisnis dan Kesejahteraan

Kategori :