Baca Koran Enim Ekspres Online

MENELADANI JEJAK ULAMA TERDAHULU (THAWUS BIN KHAISAN)

Meneladani Ulama Terdahulu: oleh: Mohamad Mufid, M.Pd.I (Ketua PD IKADI Kota Prabumulih Sumsel). Foto: net--

Setibanya dirumah Thawus, kedua orang itu menyampaikan perkataan yang telah diatur oleh Sang Gubernur. 

"Beberapa waktu yang lalu, utusan gubernur menyerahkan kantung uang kepada tuan. Sebenarnya uang itu dikirim untuk diserahkan kepada orang lain. Karena itu, kami ingin memintanya kembali dari tuan, untuk diberikan kepada yang berhak.”

BACA JUGA:11 Nasihat Bijak Imam Al-Ghazali Panduan Hidup Sejati

Thawus pun menjawab: “Saya tidak pernah menerima uang sama sekali. Bagaimana mungkin saya mengembalikannya?” Thawus berpaling kepada orang yang membawa kantung beberapa hari yang lalu, seraya bertanya, ”Apakah memang saya telah mengambil sesuatu darimu?”

Tiba-tiba orang itu menjawab ketakutan: “Tidak! Saya meletakkan uang itu di lubang angin ketika tuan lalai.” Thawus berkata: ‘Kalau begitu, periksalah lubang angin itu.” Ketika mereka memeriksa lubang angin tersebut, aneh bin ajaib. Ternyata kantung uang itu masih berada di sana tertutup sarang laba-laba.

Kemudaian mereka pun mengambilnya dan membawanya kepada Gubernur. Kisah ini dapat anda ditemukan di buku karya Hepi Andi Bastoni berjudul Antara Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid, Bogor: Pustaka al Bustan, 2015, halaman 114-118.

Sahabat mimbar jum’at yang budiman. Sikap keteguhan, ketegasan dan kecerdasan Thawus sebagai seorang pendakwah dan ulama patut dijadikan teladan bagi kita semua. 

BACA JUGA: Enam Pertanyaan Bijak Imam Al-Ghazali dan Maknanya dalam Kehidupan

Sebuah pemerintahan yang baik seyogyanya mendengarkan nasihat seorang ulama sebagai kontrol agar program yang dijalankan lebih membawa keberkahan. 

Kita bersama telah menyimak bahwasanya Thawus berani menyatakan kebenaran meskipun penguasa saat itu berseberangan dengannya.

Thawus menyadari bahwa agama Islam mengajarkan kepadanya bahwa agama adalah mutiara nasihat yang membimbing setiap manusia menuju arah kebajikan. 

Agama senantiasa menjadi nasihat, nasihat dari Allah dan Rasul-Nya untuk semua kaum muslimin, baik diri sendiri, keluarga, termasuk para pemimpin.

Mudah-mudahan kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk ber-fastabiqul khairat. Amiin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan