Calon Jemaah Haji Reguler Harus Miliki JKN Aktif untuk Pelindungan Kesehatan

(PHU) Kementerian Agama (Kemenag) memastikan seluruh jemaah haji reguler serta petugas haji 1446 H/2025 M harus memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Foto: kemenag--
NASIONAL,KORANENIMEKSPRES.COM,- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) memastikan seluruh jemaah haji reguler serta petugas haji 1446 H/2025 M harus memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang aktif.
Kebijakan ini diterapkan guna menjamin perlindungan kesehatan bagi seluruh jemaah haji sejak tahap persiapan keberangkatan, pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci, hingga kepulangan ke tanah air.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen PHU, Muhammad Zain, menegaskan bahwa kepesertaan aktif dalam BPJS Kesehatan menjadi syarat wajib bagi setiap jemaah reguler yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini.
Ketentuan ini nantinya akan diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) terkait teknis pengisian kuota haji reguler dan mekanisme pelunasan biaya haji 2025.
BACA JUGA:Biaya Haji 2025 per Embarkasi Berdasar Keppres No 6 Tahun 2025, Masa Pelunasan Buka 14 Februari 2025
"Jemaah reguler harus memastikan kepesertaan BPJS Kesehatan mereka aktif sebelum keberangkatan. Ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan yang menyeluruh, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan ibadah di Arab Saudi, hingga kepulangan ke Indonesia," ujar Muhammad Zain pada Rabu 12 Februari 2025.
Menurutnya, JKN berperan penting dalam menjamin kesehatan jemaah haji, baik sebelum keberangkatan maupun setelah kembali ke tanah air.
Jika seorang jemaah mengalami gangguan kesehatan sebelum berangkat, biaya perawatan medis akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Hal yang sama berlaku setelah jemaah kembali ke Indonesia, di mana mereka tetap bisa mengakses layanan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
BACA JUGA:Maksimalkan Koordinasi untuk Sukseskan Ibadah Haji 1446 H
"Pada prinsipnya, perlindungan kesehatan tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, perbedaannya adalah bahwa tahun ini seluruh jemaah haji reguler wajib memiliki JKN yang aktif. Sebelumnya, kepesertaan BPJS tidak menjadi syarat mutlak.
Dengan adanya aturan baru ini, kesehatan jemaah lebih terjamin baik sebelum keberangkatan maupun setelah kepulangan," jelas Muhammad Zain.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh jemaah serta petugas haji selama menjalankan ibadah.
Selain itu, langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi calon haji, mengingat ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang membutuhkan kondisi fisik yang prima.