Biodiesel dari Sawit? Sumsel Punya Jurus Sakti Kurangi Emisi!

Biodiesel dari Sawit? Sumsel Punya Jurus Sakti Kurangi Emisi!--

KORANENIMEKSPRES. COM---Siapa sangka, minyak kelapa sawit yang biasa buat gorengan kini bisa jadi bahan bakar ramah lingkungan? Sumatera Selatan (Sumsel) membuktikan bahwa biodiesel bukan sekadar wacana! Kilang Hijau RU III Plaju sukses mengolah sawit menjadi energi bersih yang siap bersaing di pasar nasional.

Dengan teknologi mutakhir, kilang ini bukan hanya mengurangi emisi karbon, tapi juga berkontribusi memenuhi 20% kebutuhan biodiesel Indonesia.

Ditambah lagi, ribuan lapangan kerja baru tercipta, menjadikan Sumsel pusat inovasi energi hijau yang patut ditiru!.

Kilang ini berhasil memproduksi bahan bakar ramah lingkungan yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon nasional.

Dengan memanfaatkan teknologi canggih, kilang ini mampu mengolah minyak kelapa sawit menjadi biodiesel berkualitas tinggi, menciptakan alternatif energi yang lebih bersih dan efisien.  

BACA JUGA:Pelopor Transportasi Modern Pertama di Indoensia, LRT Sumsel Atasi Kemacetan Perkotaan dan Emisi Karbon

Kilang Hijau RU III, kapasitas produksi kilang ini diharapkan mampu memenuhi 20% kebutuhan biodiesel nasional dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, kilang ini juga membuka lapangan kerja baru bagi ribuan warga lokal, mendukung perekonomian daerah sekaligus menciptakan solusi energi berkelanjutan.  

Inovasi Limbah Kota: Dari Sampah Menjadi Energi 

Sumsel juga menghadirkan inovasi luar biasa di Palembang, di mana limbah kota yang dulunya dianggap tidak berguna kini diolah menjadi sumber energi terbarukan.

Teknologi ini mengubah sampah organik menjadi biogas yang dapat digunakan untuk memasak hingga menjadi sumber energi listrik.  

BACA JUGA:Tekan Emisi, PLTU MT Sumsel-8 Menerapkan Teknologi Khusus

Proyek ini mampu mengolah hingga 500 ton limbah setiap hari, menghasilkan energi yang cukup untuk memasok listrik bagi lebih dari 10.000 rumah tangga.

Selain mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA), inovasi ini juga membantu mengurangi emisi gas metana, yang dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca paling berbahaya.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan