Proyek Rp3,7 Triliun Ini Selesai Sumsel Menjelma Penghasil Beras Terbesar di Indonesia

Sumsel bakal menjelma jadi daerah penghasil beras terbesar di Indonesia bila nanti proyek raksasa Rp3.7 triliun ini selesai. Foto: net/kolase--

KORANENIMEKSPRES.COM – Sumsel bakal menjelma jadi daerah penghasil beras terbesar di Indonesia bila nanti proyek raksasa Rp3,7 triliun ini selesai. 

Ya, proyek dimaksud adalah Bendungan Tigadihaji di Kabupaten OKU yang diproyeksi tuntas tahun 2026 mendatang. 

Dari bendungan raksasa ini akan mampu mengairi persawahan lebih dari 18.000 hektar sawah padi petani. 

Dari bendungan ini pula nantinya produksi beras di Sumsel akan jadi terbesar di Indonesia. 

BACA JUGA:Surplus Beras, Ikan, dan Telur di Sumsel: Pendukung Kuat Ketahanan Pangan Nasional

Saat ini, Provinsi Sumsel masuk 3 besar daerah produksi beras nasional di samping Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Sulawesi Tenggara. 

Indikasi Sumsel bakal menjelma jadi daerah penghasil beras terbesar sudah kelihatan sejak tahun 2024 lalu. 

Di tahu tersebut, provinsi berpenduduk lebih dari 9 juta jiwa ini mampu mencacatkan surplus beras 789.550 ton dari total produksi 1.635.610 ton dengan kebutuhan konsumsi 846.060 ton. 

Kelebihan atau surplus beras itu disalurkan untuk memenuhi permintaan beras warga di Pulau Jawa dan Pulau Bangka. 

BACA JUGA:Surplus Tiga Komoditas Utama, Sumsel Pegang Peranan Penting Ketahanan Pangan Nasional

Sumatera Selatan semakin mengokohkan perannya sebagai provinsi strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan keunggulan surplus pada tiga komoditas utama—beras, ikan, dan telur—Sumsel tak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menyuplai daerah lain, terutama Pulau Jawa, yang memiliki permintaan tinggi.  

Pada 2024, produksi beras Sumsel mencapai 1.635.610 ton, sementara konsumsi lokal hanya 846.060 ton. Surplus sebesar 789.550 ton ini adalah capaian terbaik dalam empat tahun terakhir.

Sektor perikanan juga menunjukkan hasil positif dengan produksi 488.805 ton pada 2023, menyisakan surplus 115.688 ton setelah kebutuhan lokal terpenuhi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan