Batanghari Sembilan: Musik Gitar Tunggal Khas Sumatera Selatan yang Menyimpan Kearifan Sungai Musi

Batanghari Sembilan, musik petikan gitar tunggal yang mencerminkan budaya sungai dan kehidupan agraris Palembang.--
KORANENIMEKSPRES. COM----Mengungkap Batanghari Sembilan: Harmoni Musik, Sungai, dan Budaya Leluhur Sumatera Selatan.
Sumatera Selatan tak hanya dikenal sebagai lumbung energi dan pusat sejarah kerajaan Sriwijaya, tetapi juga sebagai ladang seni dan budaya yang sangat kaya.
Salah satu warisan budaya yang unik namun belum banyak dikenal secara luas adalah Batanghari Sembilan—sebuah istilah yang mencerminkan lebih dari sekadar irama musik, tapi juga cara hidup yang berakar pada budaya sungai.
Apa Itu Batanghari Sembilan?
BACA JUGA:Sumsel Menuju Daerah Penghasil Padi dan Beras Terbesar Nomor 1 di Indonesia
Batanghari Sembilan secara harfiah merujuk pada sembilan anak sungai dari Sungai Musi, yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Sumatera Selatan.
Namun dalam konteks seni dan budaya, istilah ini merujuk pada musik khas yang dimainkan dengan petikan gitar tunggal.
Musik ini bukan sekadar lantunan melodi biasa, melainkan cerminan dari kehidupan masyarakat agraris yang hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.
Irama dari Batanghari Sembilan umumnya berkarakter romantik, melankolik, dan naturalistik, mencerminkan keseharian masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai.
BACA JUGA:Misteri Teater Dulmuluk: Warisan Budaya Palembang yang Tersimpan dari Zaman Kerajaan Melayu
Musik ini sering diperdengarkan dalam suasana santai, sore hari di tepian sungai, atau dalam acara budaya masyarakat adat.
Kebudayaan Sungai: Lebih dari Sekadar Musik
Batanghari Sembilan juga menjadi representasi dari kebudayaan sungai, di mana pola hidup masyarakat tergantung pada arus air dan kesuburan tanah sekitar sungai.
Mulai dari alat transportasi, sistem irigasi, hingga alat pengolahan padi seperti antan delapan, semuanya bersumber dari kehidupan di sepanjang aliran Sungai Musi.