Grup Band EDANE Terkesan dengan Pindang Baung dan Pilih Gear Lokal Saat Tampil

JUMPA PERS : Suasana meet & greet guest star Band Edane bersama insan pers di Mess Hall Hotel Saka Bukit Asam.--
KORANENIMEKSPRES.COM,MUARA ENIM - Musik rock dan kuliner khas menjadi perpaduan yang tak terlupakan saat grup band Edane menggelar penampilan di Muara Enim.
Bukan hanya soal musik, namun ada satu hal yang membuat mereka begitu terkesan yaitu pindang baung, hidangan khas yang membuat para personel band ini jatuh hati.
"Yang akan terus teringat di benak saya adalah masakan khas pindang baung, dan semangat generasi muda Muara Enim dalam bermusik," ungkap gitaris Edane, Eet Sjahranie, saat meet & greet insan pers di Mess Hall Hotel Saka Bukit Asam, Minggu 4 Mei 2025.
Bagi mereka, pengalaman di Muara Enim selalu memberikan cerita unik, termasuk dalam hal kuliner kata gitaris Edane itu dengan nada penuh kenangan
BACA JUGA:Batanghari Sembilan: Musik Gitar Tunggal Khas Sumatera Selatan yang Menyimpan Kearifan Sungai Musi
Ini merupakan kali kedua Edane mengunjungi Muara Enim, kata dia, setelah penampilan pertama mereka di Tanjung Enim pada tahun 2005. Kini, dengan formasi baru yang lebih solid, Edane kembali tampil di kota yang terletak di Sumatera Selatan ini.
Formasi terbaru mereka terdiri dari Fajar Satritama (gitar), Eet Sjahranie (gitar), Evin Ranca Bakri (vokal), Hendra Zamzami (gitar), Ari Bas (bass), dan Trison Manurung.
Eet, mengungkapkan betapa dia menikmati perkembangan pesat yang terjadi di Muara Enim, khususnya dalam industri musik.
"Selama 20 tahun, saya lihat perkembangan yang luar biasa di sini. Acara Sound Stage kini sudah menjadi rutin, dengan acara khusus musik rock yang diikuti oleh banyak band. Animo penonton sangat bagus, dan kami merasa terhormat bisa diundang ke sini," kata Eet, penuh rasa syukur.
BACA JUGA:Benarkah Mendengarkan Musik Dapat Meningkatkan Mood Saat Bekerja?
Edane merasa bangga menjadi bintang tamu dalam acara Sound Stage Music Fest Nasional Competition, yang kali ini diikuti oleh sekitar 40 grup band rock dari berbagai daerah. Kehadiran mereka memberikan semangat baru bagi para musisi rock muda di Muara Enim untuk terus berkarya.
Di luar panggung, Edane juga mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap produk lokal. Dalam setiap penampilannya, mereka memilih menggunakan gear atau peralatan musik buatan dalam negeri.
"Kami lebih memilih produk lokal, seperti gitar Indonesia, yang sudah terbukti kualitasnya. Walaupun harganya lebih mahal, kami yakin dengan kualitas dan ketahanannya," ujar Eet, yang sudah menggunakan gitar lokal sejak tahun 2006.
Tentu saja, perjalanan mereka di dunia musik rock tidak selalu mulus. Edane menilai, meskipun banyaknya kegiatan yang digelar hari ini, segmen musik rock di Indonesia kini tidak sebesar dulu. Namun, mereka tetap optimistis.