Menjelajah Kuliner Pinggir Sungai Musi: Sensasi Rasa Khas Palembang dari Pempek hingga Burgo di Lokasi Ikonik

Wisata kuliner pinggir Sungai Musi tawarkan pempek, burgo & makanan khas Palembang dengan pemandangan ikonik.--

KORANENIMEKSPRES.COM – Ketika berbicara soal kota Palembang, hampir semua orang akan langsung teringat dengan pempek—makanan khas yang telah menasional.

Namun di balik ketenarannya, kota tertua di Indonesia ini menyimpan keragaman rasa khas yang mendalam, terutama di kawasan pinggir Sungai Musi.

Di sinilah wisata kuliner menjadi lebih dari sekadar makan: ia berubah menjadi pengalaman budaya dan visual yang menyatu dengan ikon kota.

Bayangkan menikmati sepiring pempek lenggang yang masih hangat dengan cuko pedas manis, sambil memandangi lalu lintas perahu di Sungai Musi dan kemegahan Jembatan Ampera yang menjulang megah.

BACA JUGA:Festival Sriwijaya 2025 Kembali Hadir di Palembang 16–18 Mei: Kolaborasi Budaya, Sejarah, dan Teknologi Modern

Itulah sensasi wisata kuliner khas Palembang yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Pempek, Sang Bintang Kuliner

Tak bisa dimungkiri, pempek adalah ikon utama dari kuliner Palembang. Di sepanjang tepian Sungai Musi, khususnya di kawasan Benteng Kuto Besak dan pelataran Ampera, terdapat banyak kedai dan gerobak kaki lima yang menyajikan pempek dalam berbagai variasi: pempek kapal selam, lenjer, adaan, kulit, hingga pempek pistel.

Setiap tempat punya racikan cuko khas—kuah hitam asam pedas yang menjadi jiwa dari sajian ini.

Menariknya, para penjual di pinggir Musi kerap menggunakan resep warisan turun-temurun, membuat rasa yang autentik dan berbeda dengan pempek restoran modern.

BACA JUGA:Keliling Sungai Musi Sehari Penuh: Jelajah Wisata Air dan Kuliner Khas Palembang dalam Satu Perjalanan Seru

 Burgo: Cita Rasa Lembut 

Selain pempek, burgo adalah salah satu kuliner lokal yang layak dicicipi. Terbuat dari campuran tepung beras dan sagu, burgo disajikan seperti dadar gulung yang dipotong kecil, disiram kuah santan gurih berbumbu rempah halus.

Di pagi hari, penjual burgo banyak ditemukan di warung pinggir sungai atau dermaga-dermaga kecil yang masih aktif digunakan warga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan