Menjelajah Kuliner Pinggir Sungai Musi: Sensasi Rasa Khas Palembang dari Pempek hingga Burgo di Lokasi Ikonik

Reporter: Al Azhar |

Editor: Al Azhar |

Rabu , 07 May 2025 - 20:03

Wisata kuliner pinggir Sungai Musi tawarkan pempek, burgo & makanan khas Palembang dengan pemandangan ikonik.--

Burgo mencerminkan sisi lain dari Palembang: lembut, tradisional, dan mengenyangkan. Tak hanya turis, warga lokal pun menjadikan burgo sebagai menu sarapan favorit, terutama ditemani dengan segelas kopi hitam Sumatera.

Wisata Rasa yang Menyatu dengan Panorama

Yang membuat wisata kuliner di Sungai Musi begitu istimewa bukan hanya makanannya, tapi juga pengalaman visual dan suasananya.

Di malam hari, kawasan sekitar sungai berubah menjadi pusat kuliner malam dengan cahaya lampu dari Jembatan Ampera dan perahu-perahu hias yang melintas perlahan.

Banyak tempat makan pinggir sungai yang menyediakan saung atau meja lesehan langsung menghadap ke aliran Musi, memberi suasana tenang dan romantis.

Tidak sedikit yang datang hanya untuk menyeruput teh hangat sambil menikmati semilir angin dan pemandangan kota tua Palembang dari tepi air.

Hidangan Tradisional Lain yang Wajib Dicoba

Selain pempek dan burgo, wisatawan juga bisa menikmati:

Tekwan: pempek kecil bola ikan dengan bihun dan jamur kuping,

Model: sejenis pempek dengan isian tahu dan kuah kaldu udang,

Laksan: burgo dengan kuah kari pedas gurih,

Celimpungan: mirip laksan namun lebih kental dan berbumbu kuat.

menjelajah kuliner pinggir sungai musi: sensasi rasa khas palembang dari pempek hingga burgo di lokasi ikonik                            koranenimekspres.com – ketika berbicara soal kota palembang, hampir semua orang akan langsung teringat dengan pempek—makanan khas yang telah menasional.
namun di balik ketenarannya, kota tertua di indonesia ini menyimpan keragaman rasa khas yang mendalam, terutama di kawasan pinggir sungai musi.
di sinilah wisata kuliner menjadi lebih dari sekadar makan: ia berubah menjadi pengalaman budaya dan visual yang menyatu dengan ikon kota.
bayangkan menikmati sepiring pempek lenggang yang masih hangat dengan cuko pedas manis, sambil memandangi lalu lintas perahu di sungai musi dan kemegahan jembatan ampera yang menjulang megah.
baca juga:festival sriwijaya 2025 kembali hadir di palembang 16–18 mei: kolaborasi budaya, sejarah, dan teknologi modern
itulah sensasi wisata kuliner khas palembang yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.
pempek, sang bintang kuliner
tak bisa dimungkiri, pempek adalah ikon utama dari kuliner palembang. di sepanjang tepian sungai musi, khususnya di kawasan benteng kuto besak dan pelataran ampera, terdapat banyak kedai dan gerobak kaki lima yang menyajikan pempek dalam berbagai variasi: pempek kapal selam, lenjer, adaan, kulit, hingga pempek pistel.
setiap tempat punya racikan cuko khas—kuah hitam asam pedas yang menjadi jiwa dari sajian ini.
menariknya, para penjual di pinggir musi kerap menggunakan resep warisan turun-temurun, membuat rasa yang autentik dan berbeda dengan pempek restoran modern.
baca juga:keliling sungai musi sehari penuh: jelajah wisata air dan kuliner khas palembang dalam satu perjalanan seru
 burgo: cita rasa lembut 
selain pempek, burgo adalah salah satu kuliner lokal yang layak dicicipi. terbuat dari campuran tepung beras dan sagu, burgo disajikan seperti dadar gulung yang dipotong kecil, disiram kuah santan gurih berbumbu rempah halus.
di pagi hari, penjual burgo banyak ditemukan di warung pinggir sungai atau dermaga-dermaga kecil yang masih aktif digunakan warga.
burgo mencerminkan sisi lain dari palembang: lembut, tradisional, dan mengenyangkan. tak hanya turis, warga lokal pun menjadikan burgo sebagai menu sarapan favorit, terutama ditemani dengan segelas kopi hitam sumatera.
baca juga:liburan hemat di palembang: 5 tempat wisata gratis dan instagramable yang wajib kamu kunjungi!
 wisata rasa yang menyatu dengan panorama
yang membuat wisata kuliner di sungai musi begitu istimewa bukan hanya makanannya, tapi juga pengalaman visual dan suasananya.
di malam hari, kawasan sekitar sungai berubah menjadi pusat kuliner malam dengan cahaya lampu dari jembatan ampera dan perahu-perahu hias yang melintas perlahan.
banyak tempat makan pinggir sungai yang menyediakan saung atau meja lesehan langsung menghadap ke aliran musi, memberi suasana tenang dan romantis.
tidak sedikit yang datang hanya untuk menyeruput teh hangat sambil menikmati semilir angin dan pemandangan kota tua palembang dari tepi air.
baca juga:3 juta rumah tak layak dibenari pemerintah: di sumsel dimulai dari palembang 70 rumah dibenari
hidangan tradisional lain yang wajib dicoba
selain pempek dan burgo, wisatawan juga bisa menikmati:
tekwan: pempek kecil bola ikan dengan bihun dan jamur kuping,
model: sejenis pempek dengan isian tahu dan kuah kaldu udang,
laksan: burgo dengan kuah kari pedas gurih,
celimpungan: mirip laksan namun lebih kental dan berbumbu kuat.
baca juga:bukan kota dongeng, tapi palembang! malamnya bikin kamera kamu nggak mau istirahat!
semua makanan ini tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menyimpan cerita tentang perpaduan budaya melayu lokal palembang yang kaya rasa.
palembang, rasa yang tak hanya diingat tapi dirindukan
kuliner pinggir sungai musi bukan hanya tentang makanan, tapi tentang merasakan palembang dengan seluruh pancaindra.
dari rasa pempek yang menggigit, aroma burgo yang menggoda, hingga pemandangan sungai dan tawa anak-anak yang bermain di dermaga—semua berpadu dalam satu pengalaman yang sulit dilupakan.
baca juga:bukan kota ternama, tapi muratara! ini daerah paling jauh dari palembang dengan kekayaan sawit
jika anda mencari wisata rasa yang menyatu dengan warisan budaya dan alam, maka palembang—khususnya pinggiran sungai musi—adalah destinasi yang wajib masuk daftar kunjungan anda berikutnya. datanglah lapar, pulanglah dengan cerita.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 12 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan