Kisah Inspiratif dari Hayanah yang Bangkit dengan Modal Pinjaman dan Pendampingan BRI

Hayanah mampu bangkit dengan modal pinjaman dan pendampingan dari BRI setelah sebelumnya mengalami keterpurukan. Foto: bri--
Meski belum dalam skala besar, produk mereka sudah mulai dikirim ke Malaysia dan Korea.
Saat pandemi melanda, pengiriman ke Bali terhenti. Akhirnya, mereka lebih fokus memperkuat pemasaran di wilayah Jabodetabek dan Cirebon.
BACA JUGA:Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan: Fokus pada Fundamental Kinerja
Selain memberikan dampak ekonomi, KWT Sri Mandiri juga membawa perubahan sosial.
Perempuan-perempuan yang dulunya hanya mengurus rumah kini memiliki penghasilan dan kemandirian finansial.
Mereka tidak hanya membantu perekonomian keluarga, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan bisa berkontribusi dalam pembangunan desa.
“Kami bukan hanya mencari uang, tetapi juga ilmu dan kebersamaan. Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan punya kekuatan untuk bertahan dan berkembang,” tutur Hayanah.
BACA JUGA:BRI Kuatkan Peran Pemberdayaan Warga Binaan: Dukung IPPA Fest 2025
BRI Beri Pendampingan hingga Permodalan
Pada tahun 2010, Hayana mendapatkan pinjaman awal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI karena tidak memiliki modal dan tidak ada sumber pendanaan lain.
Setelah mendapatkan bantuan permodalan dari BRI, mereka mampu mengembangkan usaha hingga skala yang lebih besar.
KUR dari BRI juga digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi, termasuk pembelian mesin, pembangunan fasilitas, dan pembelian tanah untuk perluasan rumah produksi.
Selain pinjaman, KWT Sri Mandiri juga menerima bantuan peralatan usaha dari BRI Peduli pada tahun 2022 yang digunakan untuk pengolahan tepung dengan kapasitas 40 kilogram.
BACA JUGA:BRI Berdayakan UMKM Industri Gula Aren: Gaya Hidup Sehat Kian Digemari dan Tren
“Bantuan ini sangat membantu dalam meningkatkan produksi, meskipun kapasitas mesinnya masih terbatas, walau belum bisa memenuhi seluruh permintaan, saya tetap bersyukur karena sudah bisa memproduksi sendiri,” ujar Hayanah.