Mengapa Anak Terasa Lebih Sedih Jika Ayah Marah?

Seorang ayah jarang marah dan cenderung pendiam. Foto:ist--

KORANENIMEKSPRES.COM - Ibu dan ayah adalah figur orang tua yang berbeda.

Ibu yang selalu ada untuk anak dan ayah adalah figur yang melindungi keluarga.

Rasa sedih anak saat dimarahi bisa sangat tergantung pada hubungan emosional, pola asuh, serta persepsi anak terhadap figur ayah dan ibu.

Namun, secara umum, banyak anak merasa lebih sedih ketika dimarahi oleh ayahnya karena beberapa alasan psikologis dan budaya berikut:

BACA JUGA:Mengapa Saat Orang Tua Bicara Anak Banyak Tingkah?

BACA JUGA:5 Perilaku yang Dianggap Orang Tua Durhaka Kepada Anak

1. Figur Ayah yang Lebih Pendiam atau Tegas

Dalam banyak keluarga, ayah sering dianggap sebagai figur yang lebih serius atau otoritatif.

Jika ayah jarang menunjukkan emosi, lalu tiba-tiba marah, hal itu bisa terasa lebih mengejutkan dan menyakitkan bagi anak karena tidak biasa.

2. Ayah Sebagai Simbol Keamanan dan Perlindungan

BACA JUGA:Alasan Mengapa Anak-Anak Sering Bertanya Kepada Orang Tuanya

BACA JUGA:Orang Tua yang Tidak Dapat Melaksanakan Puasa Wajib Mengganti Puasanya

Anak-anak cenderung melihat ayah sebagai pelindung atau "pahlawan". 

Ketika figur yang mereka kagumi dan andalkan menunjukkan kemarahan atau kekecewaan, anak bisa merasa kehilangan rasa aman emosional, sehingga lebih sedih.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan