Cara yang Harus Anda Ambil Agar Kakak Adik Tidak Berantem

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Rabu , 21 May 2025 - 19:51

Ini dia hal yang harus anda terapkan agar kakak adik tidak berantem. foto:ist--

cara yang harus anda ambil agar kakak adik tidak berantem                            koranenimekspres.com - pasti anda merasa pusing jika menghadapi anak lagi bertengkar bukan.
mendidik anak agar tidak sering bertengkar dengan saudara kandung memerlukan pendekatan yang konsisten, sabar, dan penuh kasih sayang. 
berikut beberapa langkah praktis yang bisa anda terapkan:
1. tanamkan nilai empati
baca juga:desa penanggiran bentuk koperasi merah putih untuk perkuat ekonomi lokal
baca juga:kebangkitan sumsel begitu cepat jadi pusat ekonomi baru indonesia: kedepankan infrastruktur dan ekonomi hijau 
ajarkan anak untuk memahami perasaan saudaranya. contoh:
"kalau kamu dipukul, kamu pasti sedih, kan? nah, adik juga merasa seperti itu."
gunakan cerita, buku, atau film anak-anak yang menggambarkan hubungan saudara.
ajak anak berdiskusi tentang bagaimana perasaan karakter yang bertengkar atau berdamai.
baca juga:sukses fokus ke jalan tol membawa sumsel mulus ke gerbang ekonomi baru indonesia
baca juga:munas kapti-agraria 2025: saat nusron wahid tegaskan sdm adalah kunci masa depan agraria
2. jangan bandingkan anak
membandingkan ("kakak tuh lebih pintar dari kamu", "adik lebih nurut") bisa memicu kecemburuan dan kompetisi tidak sehat.
fokus pada keunikan masing-masing anak.
puji perilaku positif secara individual, tanpa membandingkan.
baca juga:dari air bersih hingga karang taruna: bukti nyata kepedulian pt bas
baca juga:jamaah haji muara enim bertolak ke tanah suci: haru dan doa iringi langkah menuju baitullah
3. ajarkan cara menyelesaikan konflik
ajari mereka untuk:
bicara dengan tenang.
mengatakan perasaan dengan kata-kata, bukan tindakan fisik.
baca juga:80 tahun didambakan jalan palembang-muara enim bebas hambatan: bangun 5 flyover sekaligus
baca juga:kajati sumsel apresiasi kejari muara enim serahkan ribuan kia
mencari solusi bersama.
contoh dialog yang bisa diajarkan:
"aku tidak suka kalau kamu ambil mainanku tanpa izin."
4. beri contoh yang baik
baca juga:muara enim bakal bebas dari angkutan batubara dan tidak macet lagi di perlintasan rel ka, kok bisa?
baca juga:sumsel tetap jawara lumbung karet nasional, musi banyuasin kuasai 203 ribu hektar!
anak meniru perilaku orang tua. tunjukkan cara menyelesaikan konflik secara sehat dalam keluarga:
bicara sopan saat berbeda pendapat.
minta maaf kalau salah.
saling menghormati.
baca juga:sumsel bangkit jadi pusat ekonomi baru indonesia, proyek strategis dan energi hijau jadi andalan
baca juga:10 tempat wisata terbaik di sumsel, dari alam purba hingga ikon modern yang fotogenik
5. atur waktu berkualitas dan ruang pribadi
sediakan waktu khusus untuk masing-masing anak agar merasa diperhatikan.
beri mereka ruang pribadi dan waktu sendiri untuk menghindari kelelahan sosial.
6. tetapkan aturan keluarga
baca juga:sumsel jadi pusat ekonomi baru indonesia, investasi infrastruktur dan energi hijau melonjak
baca juga:luar biasa, kabupaten dekat dengan kota palembang ini ternyata nomor wahid produksi padi dan beras di sumsel!
buat aturan yang jelas dan konsisten, misalnya:
tidak boleh memukul atau membentak.
main bergiliran dengan mainan.
kalau bertengkar, berhenti dan bicara ke orang tua.
baca juga:tersedia banyak pilihan, ini villa-villa favorit wisata saat liburan ke pagaralam
baca juga:kobarkan semangat kebangkitan nasional melalui inovasi pertambangan dan pemberdayaan masyarakat
tulis dan tempel di tempat yang mudah dilihat anak.
7. berikan konsekuensi yang adil
jika mereka melanggar aturan, beri konsekuensi yang logis dan tidak memihak. fokus pada perbaikan, bukan hukuman semata.
8. beri apresiasi saat akur
baca juga:dorong percepatan pembangunan jalan khusus batu bara dan 5 flyover di muara enim
baca juga:tumbuhkan semangat harkitnas 2025 kepada warga binaan
pujilah saat mereka bekerja sama, berbagi, atau membantu satu sama lain. ini akan memperkuat perilaku positif.
kalau pertengkaran terus berulang dan intensitasnya tinggi, bisa juga jadi tanda bahwa anak sedang stres, cemburu, atau butuh perhatian lebih. jika perlu, konsultasi dengan psikolog anak bisa sangat membantu. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 23 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan