Kemenag Pastikan Kesiapan Layanan Haji di Armuzna, Fasilitas Jamaah Terus Ditingkatkan

Kemenag meninjau persiapan menuju puncak haji. Foto:ist--
Meski belum diumumkan secara resmi, inisiatif ini dinilai sebagai bentuk adaptasi terhadap suhu ekstrem yang diperkirakan mencapai 50 derajat Celsius saat puncak haji.
"Cuaca ekstrem menjadi perhatian utama.
BACA JUGA:Rest Area Tol Selalu Penuh Saat Mudik? Ini 9 Trik Ampuh Agar Perjalanan Tetap Nyaman!
Karena itu, kami mengimbau jemaah untuk tetap berada di dalam tenda selama di Arafah, kecuali untuk keperluan mendesak seperti ke toilet," jelas Hilman.
Hilman juga menyoroti pentingnya pengelolaan jemaah yang akan mengikuti skema Murur (melintas di Muzdalifah tanpa turun) dan Tanazul (turun lebih awal dari Mina).
Ia menegaskan bahwa tanggung jawab penuh terhadap pergerakan jemaah berada di tangan syarikah, mulai dari pemberangkatan dari hotel, layanan selama di Armuzna, hingga kepulangan ke penginapan masing-masing.
“Koordinasi dengan pihak syarikah telah kita lakukan.
BACA JUGA:AC Mobil Calya & Sigra Tak Lagi Dingin? Ini 7 Rahasia Perawatan Agar Sejuk Sepanjang Tahun!
BACA JUGA:Waspada! Bunyi Gluduk di Calya dan Sigra Bisa Picu Kecelakaan, Ini Biaya dan Solusinya
Kami juga meminta agar jemaah yang merupakan pasangan suami istri atau anggota keluarga tidak dipisahkan, mengingat pentingnya aspek kebersamaan bagi jemaah Indonesia,” tuturnya.
Kemenag juga tengah menyusun jadwal pelemparan jumrah yang aman dan terkoordinasi untuk menghindari kepadatan.
Jadwal ini akan disampaikan secara terperinci kepada jemaah melalui petugas kloter dan PPIH.
Kegiatan monitoring ini turut diikuti sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Bina Haji Musta'in Ahmad, Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Akhmad Fauzin, Kepala Daker Makkah Ali Machzumi, dan Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Saiful Mujab. (*)