UMKM Lokal Promosikan Sambal Kawani Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara di Rumah BUMN

Rumah BUMN jadi tempat bagi Sambal Kawani produk sambal kemasan asal Jakarta untuk mantap memperluas pasar ekspornya. Foto: bri--
BACA JUGA:Tol Muara Enim–Prabumulih Dorong Efisiensi Logistik dan Kebangkitan UMKM Lokal
“Kami sadar, orang suka sambalnya. Jadi, kenapa tidak dijual terpisah saja? Dari situ, kami mulai produksi sambal dalam kemasan,” tambahnya.
Keputusan itu terbukti tepat. Hasilnya, tidak hanya diterima di pasar lokal, Sambal Kawani berhasil mencatatkan pesanan dari Taiwan ribuan botol untuk setiap pemesanan dan terus mengembangkan produknya menjadi 18 varian rasa, seperti sambal ikan roa, cakalang, cumi, oseng iga, teri pete, hingga chili oil.
“Tahun ini, permintaan dari Taiwan tidak hanya untuk sambal bawang, tetapi juga untuk varian rasa baru. Oleh karena itu, kami mulai mengembangkan lebih banyak varian rasa sambal yang sesuai dengan selera pasar,” ungkap Daniel.
Upaya pengembangan varian sambal ini terbukti efektif dalam mendorong penjualan.
BACA JUGA:UMKM Perhiasan Ini Siap Go Global Berkat Dukungan BRI
Daniel mengungkapkan bahwa omzet saat ini mencapai puluhan juta Rupiah, tergantung pada musim penjualan dan permintaan pasar, baik ekspor maupun lokal. Potensinya terus tumbuh seiring dengan ekspansi pasar yang terus dilakukan.
Melihat peluang besar di pasar Asia, Daniel tidak berhenti di situ. Ia mulai mengincar negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Keputusan ini bukan tanpa dasar.
Berdasarkan data diaspora Indonesia di luar negeri, permintaan terhadap produk makanan khas Indonesia cukup tinggi, terutama di Singapura dan Amerika Serikat. Saat ini, kata Daniel, permintaan dari negara-negara tersebut masih bersifat jastip (jasa titip).
Daniel optimistis ke depan dapat memperoleh pesanan dengan sistem bulking.
BACA JUGA:Tol Trans-Sumatra Lampung Percepat Investasi UMKM, Pariwisata, dan Ekspor Nasional
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa kesuksesan Sambal Kawani tidak terlepas dari dukungan Rumah BUMN BRI Jakarta, yang diikutinya sejak 2022. Melalui program tersebut, Daniel mendapatkan wawasan baru tentang branding, strategi digitalisasi, hingga pengelolaan keuangan.
“Biasanya di grup tersebut ada sesi sharing dengan topik berbeda yang sangat berguna untuk pengembangan usaha kita, mulai dari digital marketing, manajemen konten, hingga pengurusan sertifikasi halal,” ujarnya.
Sementara itu, pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa BRI tidak hanya memberikan dukungan pembiayaan, tetapi juga pemberdayaan yang membantu usaha lokal memahami strategi pemasaran dan memperluas jaringan untuk meningkatkan penjualan mereka.