Kinerja Bisnis UMKM BRI Terus Tumbuh dan Tetap Optimis

Pertumbuhan dan optimis ada pada bisnis UMKM BRI. Foto: bri--
Jakarta, koranenimekspres.com – Pertumbuhan dan optimis ada pada bisnis UMKM BRI.
Ini tercermin dari capaian Indeks Bisnis UMKM yang berada pada level 104,3 pada Triwulan I/2025, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 102,9 maupun Triwulan IV/2024 yang sebesar 102,1.
Kenaikan kinerja bisnis UMKM pada Triwulan I/2025 ini tidak lepas dari pengaruh Ramadhan dan Idulfitri yang mendorong lonjakan permintaan dan harga, terutama pada produk pertanian, industri pengolahan, jasa angkutan, dan jasa lainnya.
Kenaikan permintaan ini didukung oleh adanya THR dan bansos yang memperkuat daya beli masyarakat.
BACA JUGA:Tanjung Enim Carnival UMKM dan Ekonomi Kreatif 2025 Gaet Ribuan Pengunjung
Selain itu, panen raya tanaman pangan di beberapa sentra produksi yang ditopang harga jual yang menarik sehingga mendorong kinerja sektor pertanian meningkat signifikan dari kuartal sebelumnya.
Selaras dengan kondisi tersebut, sejumlah pelaku UMKM juga menunjukkan inisiatif untuk memperkuat daya saing usahanya melalui peningkatan kualitas produk dan layanan dengan memanfaatkan kanal digital, termasuk dengan memanfaatkan penjualanan secara online.
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis UMKM yang meningkat, kondisi likuiditas pada Triwulan I/2025 turut membaik.
Rentabilitas juga menunjukkan perbaikan dengan indeks di atas 100, didorong oleh kenaikan omset usaha.
BACA JUGA:UMKM Lokal Promosikan Sambal Kawani Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara di Rumah BUMN
Namun, perbaikan rentabilitas relatif terbatas akibat naiknya harga barang input atau barang dagangan, terutama pada sektor industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.
Dilihat dari komponen penyusunnya, hampir semua komponen Indeks Bisnis UMKM naik dan berada di atas 100, kecuali volume produksi (99,2).
Kenaikan tertinggi dan indeks tertinggi terjadi pada rata-rata harga jual (116,0), didorong oleh lonjakan harga menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Volume produksi dan harga jual yang membaik mendorong omset usaha tumbuh, dengan indeks 101,4 atau naik 3,0 poin dari 98,4 pada kuartal sebelumnya.