Bukan Sekadar Kuliner, Pempek Palembang Sarat Sejarah Panjang

Makanan khas berbahan dasar ikan ini tak hanya menggoda selera dengan rasa gurih dan kuah cuko yang pedas manis. foto:ist--
KORANENIMEKSPRES.COM - Jika menyebut nama Palembang, satu hal yang pasti terlintas di benak banyak orang adalah pempek.
Makanan khas berbahan dasar ikan ini tak hanya menggoda selera dengan rasa gurih dan kuah cuko yang pedas manis, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang tak banyak diketahui publik.
Di balik kenikmatannya, pempek adalah warisan budaya yang telah melewati jejak zaman dari era kerajaan hingga masa kini.
Pempek atau empek-empek, adalah makanan berbahan utama daging ikan yang digiling halus dan dicampur tepung sagu.
BACA JUGA:Bukan Cuma Pempek! Sumsel Kini Juaranya Transportasi Ramah Lingkungan dan Energi Hijau
Adonan ini kemudian dibentuk dan direbus sebelum akhirnya disajikan dengan kuah cuko campuran gula merah, cuka, bawang putih, dan cabai rawit.
Jenisnya pun beragam, mulai dari pempek lenjer, kapal selam yang diisi telur ayam, pempek kulit, hingga model adaan yang bulat dan digoreng.
Jejak sejarah pempek diyakini sudah bermula sejak abad ke-7 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Hal ini terungkap dalam buku "Pempek Palembang: Makanan Tradisional dari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan."
BACA JUGA:Ingin Menikmati Pempek dengan Cara Berbeda, Cobalah Makanan Khas Palembang yang Satu Ini!
BACA JUGA:Tips Cara Bikin Pempek Panggang yang Lezat
Prasasti Talangtuo yang ditemukan dari masa itu menyebut keberadaan tanaman sagu di wilayah Palembang, menjadi petunjuk bahwa masyarakat setempat telah memanfaatkan hasil bumi tersebut, termasuk mengolahnya menjadi makanan.
Salah satu cerita menarik berasal dari Suku Kayu Agung, yang dikenal sebagai pelaut dan pedagang ulung dari wilayah Ogan Komering Ilir.