Wagub Cik Ujang Minta Perusahaan Batubara Bertanggungjawab Perbaiki Jembatan Muara Lawai yang Roboh

Wagub Cik Ujang Minta Perusahaan Batubara Bertanggungjawab Perbaiki Jembatan Muara Lawai yang Roboh.--
BACA JUGA:Jembatan Muara Lawai Ambruk, Angkutan Batu Bara Distop
Jembatan tersebut runtuh setelah dilintasi empat unit mobil dumtruk pengangkut batubara yang diduga melebihi kapasitas beban jembatan.
Akibat insiden ini, keempat mobil dumtruk terperosok ke dalam bagian jembatan yang ambruk.
Hingga Selasa siang, 1 Juli 2025, pukul 14.30 WIB, baru satu unit kendaraan yang berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Jembatan yang melintasi Sungai Muara Lawai tersebut diketahui telah dibangun pada tahun 1970 dan telah berusia 55 tahun.
Sejumlah warga menyebutkan bahwa jembatan sudah tampak rapuh dan sering dilalui kendaraan bertonase besar, terutama truk pengangkut batubara.
"Jembatan ini sudah tua, dibangun sekitar tahun 1970-an. mungkin tidak kuat lagi dan akhirnya roboh akibat dilalui kendaraan batubara bermuatan besar," kata salah seorang warga setempat.
Kejadian robohnya jembatan ini sempat menyebabkan kemacetan arus lalu lintas dari arah Lahat menuju Muara Enim dan sebaliknya.
Namun, kendaraan kecil masih dapat melintas secara bergantian melalui jembatan lain yang berada di sebelahnya.
BACA JUGA:Jalan Nasional Amblas, Truk Tonase Tinggi Dilarang Melintas
Jembatan tersebut sebelumnya sedang dalam tahap perbaikan, namun terpaksa digunakan untuk mengurai kemacetan.
Pihak berwenang diharapkan segera melakukan evaluasi dan perbaikan agar akses transportasi masyarakat tidak terganggu lebih lama.
Sementara itu, terpantau ratusan kendaraan dumctruk tertahan dipinggiran jalan Kota Muara Enim hingga masuk jembatan Muara Lawai yang roboh.
Begitu juga sebaliknya dari arah Lahat masih banyak truck batubara yang tidak bisa melintas.