Menuju Generasi Emas 2045: Pemuda Nakal di Sumsel Masuk Barak Laskar Pandu Satria

Barak Laskar Pandu Satria adalah barak bagi pemuda nakal di Sumsel dalam menuju generasi emas 2045. Foto:sumselprov--
"AI adalah teknologi yang suka tidak suka harus kita kuasai. Kita tidak boleh jadi pecundang, justru harus jadi penguasa dan pemanfaat dari teknologi baru ini", tutur HD.
HD menyampaikan retret di barak Laskar Pandu Satria ini dilakukan juga untuk memberikan pendidikan khusus kepada anak-anak yang memiliki masalah sosial atau perilaku dengan gagasan pendidikan karakter yang telah digaungkannya sejak tahun 2020.
"Ini adalah momentum kebangkitan kembali program pendidikan karakter di Sumsel. Kita punya sumber daya manusia yang siap, kita juga punya mitra yang kuat TNI, Polri, dan Kejaksaan. Mari kita gunakan kekuatan ini untuk membina anak-anak kita menjadi generasi tangguh, bebas dari pengaruh negatif seperti miras, narkoba, dan pergaulan bebas," tegas HD.
Pada akhirnya tentu diharapkan tidak ada lagi istilah pemuda nakal di Sumsel karena semuanya telah berkarakter baik.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi & Umum, H. Zulkarnain selaku Ketua Panitia Retret menjelaskan bahwa Retret merupakan program inisiasi Gubernur Sumsel dengan tujuan penguatan karakter pelajar serta menyiapkan generasi muda unggul menyongsong Bonus Demografi 2045.
"Retret berlangsung selama 10 hari, mulai Tgl 1 -10 Juli 2025, diikuti oleh 100 siswa SMA/SMK dari 6 kabupaten/kota yaitu Banyuasin, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Kota Prabumulih, dan Kota Palembang.
"Peserta yang mengikuti program ini telah dipilih secara selektif, dengan prioritas utama bagi siswa yang menunjukkan perilaku bermasalah berulang, seperti sering membolos, terlibat perkelahian, atau mengalami gejala perundungan", ucapnya.
BACA JUGA:Pelabuhan Baru dan 7 Ruas Tol Penopang Utama Ekonomi Sumsel ke Depan Puncaki 10 Provinsi
Selama kegiatan berlangsung, peserta akan mendapatkan berbagai materi penguatan karakter seperti Kedisiplinan, Wawasan kebangsaan, Kerja sama tim, Motivasi diri, dan Pengelolaan emosi sosial yang disampaikan oleh para pelatih dari unsur TNI, Polri, serta narasumber profesional lintas sektor.