3 Terobosan Haji 2025

Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menandai babak baru dalam sejarah pelayanan jemaah Indonesia. Foto:ist--
BACA JUGA:Cara Sumsel Menata Wajah Ekonomi untuk jadi Pemain Utama di Kancah Nasional hingga Internasional
Ia menekankan bahwa biaya haji harus tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas layanan bagi seluruh jemaah.
Skema Multi Syarikah: Layanan Lebih Kompetitif
Langkah strategis lainnya adalah penerapan sistem multi syarikah dalam penyediaan layanan di Arab Saudi.
Indonesia bekerja sama dengan delapan perusahaan (syarikah) berbeda guna menghindari ketergantungan terhadap satu pihak, mencegah monopoli, dan meningkatkan kompetisi layanan.
BACA JUGA:5 Kepala Daerah Diundang Gubernur Bahas Masalah Angkutan Batubara
BACA JUGA:Ingatkan OPD Satu Frekuensi Membarakan Muara Enim
Kendati sempat memunculkan tantangan teknis dalam penataan kloter, sistem koordinasi terpadu yang dibangun bersama pihak Arab Saudi mampu mengatasi kendala tersebut.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, mengapresiasi profesionalisme Indonesia dalam pengelolaan haji tahun ini.
“Ini contoh kemitraan luar biasa. Meski jumlah jemaah Indonesia sangat besar, semuanya berjalan aman dan tertib,” ujarnya saat mengunjungi Daker Makkah.
Membangun Masa Depan Haji yang Lebih Baik.
BACA JUGA: Wisata Keren di Sumsel dari Jembatan Megah, Danau Vulanik dan Pagoda di tengah Sungai Musi
BACA JUGA:2 Daerah Ini jadi Lumbung Sayuran Sumsel, Kok Bisa?Ternyata Punya Daratan Tinggi
Ketiga terobosan ini menjadi pondasi kuat bagi masa depan haji Indonesia yang lebih modern dan bermartabat.
Pemerintah terus berkomitmen menjadikan ibadah haji sebagai hak seluruh umat Islam, dengan pelayanan yang transparan, inklusif, dan berkeadilan.