Bukan Tambang, Ternyata Ini Ladang Baru Bangkitkan Ekonomi Sumsel di 2025

Reporter: Al Azhar |

Editor: Al Azhar |

Kamis , 10 Jul 2025 - 15:03

Bukan Tambang, Ternyata Ini Ladang Baru Bangkitkan Ekonomi Sumsel di 2025--

Dari total 48.000 hektar sawah yang akan dicetak, distribusinya menjangkau berbagai wilayah:

Musi Banyuasin: 9.400 ha

OKU Timur & Ogan Ilir: masing-masing 10.600 ha

OKI: 11.400 ha

PALI, Muratara, Muara Enim, Empat Lawang, Musi Rawas: sisanya tersebar merata

Langkah ini bukan hanya mempersiapkan suplai pangan nasional, tetapi juga mendistribusikan peluang ekonomi di wilayah yang sebelumnya belum tergarap optimal dalam sektor pangan.

Ketahanan Pangan = Ketahanan Ekonomi

Dengan data menunjukkan Kota Prabumulih, Palembang, dan Lubuk Linggau berada di posisi bawah dalam produksi padi, pendekatan mencetak sawah bukan hanya solusi produksi tapi redistribusi potensi ekonomi daerah.

Pemprov Sumsel memperlihatkan bahwa ketahanan pangan adalah wajah baru ketahanan ekonomi daerah.

Sumatera Selatan bukan hanya membajak sawah—tapi membajak arus ekonomi ke arah baru. Dengan 48.000 hektar yang akan tercetak, Sumsel sedang menulis ulang peta pangan dan ekonomi Indonesia.

bukan tambang, ternyata ini ladang baru bangkitkan ekonomi sumsel di 2025                            koranenimekspres.com,---provinsi sumsel memang terkenal dengan kekayaan alam tambang, baik tambang batubara maupun migas.
tapi bukan hanya tambang penopang perekonomian sumsel, ternyata sektor pertanian agribisnis menjadi ladang baru bangkitkan ekonomi sumsel di 2025.
tahun 2025 ini sumsel cetak 48.000 hektar sawah baru. 
program besar ini bisa mendapingi provinsi jawa tengah sebagai daerah penghasik padi terbesar di indonesia. 
jumlah potensi cetak sawah baru di sumsel memang luar biasa besar yakni sekitar 300.000 hektar. 
dengan menyandang sebagai daerah produksi padi terbesar, maka efek okonomi terhadap kesejahteraan petani diharapkan lebih meningkat. 
baca juga:sumsel cetak 48.000 hektar sawah: siap masuk 2 besar nasional dan dongkrak ekonomi daerah!
sumatera selatan kembali mencetak sejarah dalam sektor agribisnis.
melalui program pencetakan 48.000 hektar sawah baru pada tahun 2025, provinsi ini bersiap mendobrak dominasi jawa tengah sebagai penghasil padi terbesar nasional.
selain strategi ketahanan pangan, langkah ini sekaligus menjadi injeksi ekonomi besar-besaran untuk daerah.
“ini bukan sekadar proyek pertanian. ini adalah infrastruktur ekonomi. setiap hektar sawah menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli petani, dan membuka pintu bagi investasi hulu hingga hilir,” ujar gubernur sumsel herman deru, dalam penandatangan kontrak konstruksi cetak sawah pada 18 juni 2025.
baca juga:usia kabupaten ini baru 23 tahun tapi produksi padi jadi terunggul dibanding 16 daerah lain di sumsel
banyuasin, jantung produksi padi 
banyuasin, kabupaten yang baru berusia 22 tahun, kini menjadi jantung produksi padi sumsel.
dengan output padi mencapai 892 ribu ton per tahun, wilayah ini menyumbang hampir setengah produksi beras provinsi. ibukotanya, pangkalan balai, hanya terpaut 40 km dari kota palembang.
kabupaten ini menunjukkan bahwa pemekaran daerah bukan hanya soal administrasi, tetapi bisa menjadi titik tolak pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang modern dan produktif.
distribusi cetak sawah: pemerataan ekonomi pertanian
baca juga:1 dari 17 kabupaten dan kota di sumsel unggul produksi padi: penyumbang target 3,5 juta ton tahun 2025
dari total 48.000 hektar sawah yang akan dicetak, distribusinya menjangkau berbagai wilayah:
musi banyuasin: 9.400 ha
oku timur & ogan ilir: masing-masing 10.600 ha
oki: 11.400 ha
pali, muratara, muara enim, empat lawang, musi rawas: sisanya tersebar merata
langkah ini bukan hanya mempersiapkan suplai pangan nasional, tetapi juga mendistribusikan peluang ekonomi di wilayah yang sebelumnya belum tergarap optimal dalam sektor pangan.
baca juga:sumsel tembus 3 besar daerah produksi padi nasional ditopang kabupaten 40 km dari palembang ini
ketahanan pangan = ketahanan ekonomi
dengan data menunjukkan kota prabumulih, palembang, dan lubuk linggau berada di posisi bawah dalam produksi padi, pendekatan mencetak sawah bukan hanya solusi produksi tapi redistribusi potensi ekonomi daerah.
pemprov sumsel memperlihatkan bahwa ketahanan pangan adalah wajah baru ketahanan ekonomi daerah.
sumatera selatan bukan hanya membajak sawah—tapi membajak arus ekonomi ke arah baru. dengan 48.000 hektar yang akan tercetak, sumsel sedang menulis ulang peta pangan dan ekonomi indonesia.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 11 Juli 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan