OPINI FOREMOST: Peluang Menyulut Harapan, Tantangan Menata Kembali Keluarga dari Masjid Oleh: Robin

Penyuluh Agama Islam Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan oleh : Robin Raharja. foto:ist--
KORANENIMEKSPRES.COM - Sebuah peristiwa suci 12 tahun silam terpatri kuat dalam benak penulis: ijab kabul seorang santri menggema di Masjid Jami’ At-Taqwa, disaksikan jamaah yang memadati ruang masjid.
Kala itu, masjid menjadi saksi sakral penyatuan dua insan, bukan sekadar tempat ibadah ritual, melainkan pusat kehidupan sosial-keagamaan.
Namun, realitas hari ini berubah.
Di sejumlah desa, pemandangan pernikahan di masjid mulai hilang. Bahkan, masjid kehilangan fungsi sosialnya sebagai ruang pembinaan keluarga.
BACA JUGA:Muara Enim Kembali Raih Opini Kualitas Tertinggi
BACA JUGA:Inilah Deret Tol di Sumsel Berkontribusi Besar Balikkan Ekonomi Negeri
Maka ketika Kementerian Agama meluncurkan program FOREMOST (Family Orientation at the Mosque’s Site), asa itu seperti mendapat nyawa kembali.
Sebuah peluang besar untuk menghidupkan kembali masjid sebagai pusat pembinaan keluarga toyyibah.
Program FOREMOST bukan sekadar slogan spiritual.
Ia adalah seruan untuk mengembalikan keluarga sebagai pondasi bangsa.
BACA JUGA:2 Jam Saja Palembang-Jambi, 442 Km Tol Jambi-Padang Menanti
BACA JUGA:Sukses Negara Persembahkan Tol Pertama di Sumbar yang tak Lagi Gratis, Lanjut Tol Kedua
Keluarga yang baik adalah cerminan masyarakat yang sehat, dan bangsa yang kuat.
Maka membangun peradaban madani, idealnya memang dimulai dari sepasang suami-istri yang siap mental, spiritual, dan sosial.