Opini dan Fakta

Opini dan Fakta: Oleh: Mukmin Ibnuarga R (Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung asal Prabumulih, Sumsel). Foto agra--

Kadang seseorang menyajikan interpretasi pribadi atas fakta sebagai fakta itu sendiri. 

Padahal, interpretasi bisa berbeda tergantung siapa yang melihat.

Contoh Kesalahan:

“Angka kriminalitas meningkat karena pemerintah gagal.”

Data kriminalitas bisa jadi fakta, tapi penyebabnya (gagal atau tidaknya pemerintah) adalah opini/interpretasi.

BACA JUGA:Fakta Jalan Tol Palembang-Jambi yang Bisa Dilibas Cuma 2 Jam Saja

Urgensi dalam Logika

Dari semua pembahasan yang telah kami paparkan tadi, timbullah suatu pertanyaan seberapa pentingnya membedakan antara Opini dan Fakta dalam ranah logika? 

Tentu hal ini sangat penting, karena keduanya memiliki peran yang berbeda dalam pembentukan suatu argumen yang valid dan benar. 

Logika sebagai disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip berpikir benar sangat menuntut kita untuk memberikan premis yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Harus kita pahami bahwa Opini hanyalah sebagai unsur pendukung persuasi bukan sebagai dasar dari kebenaran. 

Dengan menyadari hal ini kita dapat menghindari cacat logika, sesat pikir atau logical fallacy serta membuat kita berpikir lebih kritis.

 

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2023). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi ke-6). https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Potter, W. J. (2016). Media Literacy (8th ed.). SAGE Publications.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan