7 Langkah Utama Jika Istri Mengalami KDRT

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Kamis , 21 Aug 2025 - 14:15

Beberapa langkah yang harus diambil jika istri mengalami KDRT. foto:Sherli--

3. Dokumentasikan Kekerasan

Simpan bukti seperti foto luka, rekaman, atau pesan ancaman.

Catat tanggal, waktu, dan bentuk kekerasan yang terjadi.

Ini penting untuk laporan hukum dan pengajuan perlindungan.

4. Pertimbangkan Bantuan Hukum

Hubungi pengacara atau lembaga bantuan hukum untuk konsultasi.

UU No. 23 Tahun 2004 di Indonesia memberikan hak kepada korban KDRT untuk dilindungi dan mengajukan tuntutan.

5. Dapatkan Dukungan Psikologis

Mengalami KDRT bisa sangat traumatis. Cari bantuan dari:

Psikolog atau konselor

Layanan pendamping korban

Komunitas atau support group korban KDRT

7 langkah utama jika istri mengalami kdrt                            koranenimekspres.com - mengalami kekerasan dalam rumah tangga (kdrt) adalah situasi serius dan berbahaya, baik secara fisik, mental, maupun emosional. 
jika seorang istri mengalami kdrt, penting untuk segera mengutamakan keselamatan dan mencari bantuan.
berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. utamakan keselamatan
baca juga:benarkah harimau takut dengan king kobra?
baca juga:8 ciri umum jika anak memiliki sifat introvert
jika berada dalam bahaya langsung, segera pergi ke tempat aman (misalnya rumah keluarga, teman, atau rumah perlindungan).
jika memungkinkan, bawa dokumen penting, uang, dan ponsel.
2. hubungi bantuan dan lapor ke pihak berwenang
lapor ke polisi (110 di indonesia) untuk perlindungan dan dokumentasi resmi.
baca juga:8 cara agar anak mudah bersosialisasi serta tidak takut dengan orang lain
baca juga:10 tanda rumah diduga berhantu
gunakan layanan darurat atau hotline kdrt, seperti:
komnas perempuan: 021-3903963
lpsk (lembaga perlindungan saksi dan korban): 148
p2tp2a (pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak) di daerah masing-masing.
baca juga:6 cara efektif agar anak tumbuh tinggi secara optimal
baca juga:3 alasan tidur setelah asar tidak dianjurkan
3. dokumentasikan kekerasan
simpan bukti seperti foto luka, rekaman, atau pesan ancaman.
catat tanggal, waktu, dan bentuk kekerasan yang terjadi.
ini penting untuk laporan hukum dan pengajuan perlindungan.
baca juga:benarkah meninggal pada hari jum'at pasti husnul khotimah?
baca juga:3 sudut pandang tentang hal gaib yang dikaitkan dengan penyakit medis
4. pertimbangkan bantuan hukum
hubungi pengacara atau lembaga bantuan hukum untuk konsultasi.
uu no. 23 tahun 2004 di indonesia memberikan hak kepada korban kdrt untuk dilindungi dan mengajukan tuntutan.
5. dapatkan dukungan psikologis
baca juga:5 alasan ibu gampang capek padahal tidak melakukan apa-apa
baca juga:8 cara mencegah pertengkaran antar saudara
mengalami kdrt bisa sangat traumatis. cari bantuan dari:
psikolog atau konselor
layanan pendamping korban
komunitas atau support group korban kdrt
baca juga:4 makna dari perlombaan panjat pinang
baca juga:6 arti penting dari kemerdekaan
6. carikan tempat perlindungan (shelter)
di beberapa kota, ada rumah aman bagi korban kdrt yang bisa ditempati sementara waktu.
lpsk dan p2tp2a bisa membantu akses shelter.
7. berani bicara dan minta tolong
baca juga:mintos apa fakta, kadungan manis pada rambuatan tidak baik untuk penderita diabetes? 
baca juga:5 alasan mengapa setelah menikah yang diuji adalah masalah ekonomi
jangan pendam sendiri. ceritakan kepada orang yang dipercaya seperti keluarga, sahabat, atau pemuka agama.
kekerasan bukanlah aib korban, dan meminta bantuan adalah langkah berani, bukan kelemahan.
penting:
kdrt bukan urusan pribadi itu adalah tindak pidana. 
baca juga:6 alasan istri lebih pusing mengatur keuangan daripada suami
baca juga:6 perbedaan orang kuat dan orang lemah
tidak ada alasan yang membenarkan kekerasan. baik fisik, verbal, seksual, ekonomi, atau psikologis, semuanya adalah bentuk kdrt dan dilindungi oleh hukum.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Enim Ekspres 22 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan