Pisah Sambut Bidan Desa Sukarami: Estafet Pengabdian untuk Kesehatan Masyarakat

Kehadiran bidan desa baru diharapkan dapat membawa semangat baru dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah Sukarami. foto:Ist--
Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), karang taruna, serta jajaran tenaga kesehatan dari Puskesmas Sukarami.
Kapuskesmas Sukarami, Deni Artika, SKM., M.Kes., hadir langsung memberikan dukungan moral sekaligus menegaskan pentingnya peran bidan desa dalam sistem kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Pagaralam, Kota Sejuk di Sumsel dengan Panorama Gunung Dempo dan Kebun Teh
BACA JUGA:2 Tempat Wisata Sejuk di Sumsel untuk Healing, Suhunya 8–13 Derajat
Menurut Deni, bidan desa bukan hanya tenaga kesehatan biasa, melainkan garda terdepan dalam pelayanan dasar, khususnya bagi ibu hamil, ibu melahirkan, dan anak-anak.
Ia menekankan bahwa keberadaan bidan desa di Sukarami menjadi kunci dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat.
“Bidan desa memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan masyarakat di tingkat paling bawah.
Kami berharap bidan desa yang baru bisa cepat beradaptasi, memahami karakter masyarakat, serta berkolaborasi dengan perangkat desa maupun tokoh masyarakat untuk memberikan layanan terbaik,” ungkap Deni.
BACA JUGA:Pelabuhan Modern Rp2 Triliun di Sumsel Siap Jadi Pintu Ekspor Kelas Dunia
BACA JUGA:7 Tol & Pelabuhan Baru Dongkrak Sumsel, Siap Puncaki 10 Provinsi Ekonomi Kuat
Lebih jauh, ia juga mengingatkan pentingnya dukungan lintas sektor agar program kesehatan berjalan optimal.
Sinergi antara pemerintah desa, Puskesmas, kader posyandu, dan seluruh elemen masyarakat menjadi penentu keberhasilan pembangunan kesehatan di desa.
Dengan berakhirnya acara pisah sambut ini, masyarakat Sukarami berharap pelayanan kesehatan tetap berjalan tanpa hambatan.
Estafet pengabdian dari bidan lama kepada bidan baru menjadi simbol komitmen bersama bahwa kesehatan masyarakat adalah prioritas utama.
BACA JUGA:Tol Betung–Jambi: Infrastruktur Canggih Sumsel yang Jadi Motor Ekonomi Baru