8 Penyebab Anak Tumbuh Menjadi Seorang Pendendam

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Jumat , 12 Sep 2025 - 20:48

Anak yang tumbuh menjadi orang pendendam biasanya mengalami pola asuh, pengalaman emosional, dan lingkungan sosial tertentu. foto:Sherli--

Film

BACA JUGA:7 Ciri Umum Jamur yang Beracun

Game

Cerita/komik

8. Tidak Ada Contoh Meminta Maaf dan Memaafkan

Anak jarang melihat orang tua atau guru:

Minta maaf

Memaafkan orang lain

Maka mereka tidak tahu bahwa memaafkan itu normal dan sehat.

Solusi untuk Mencegah Anak Jadi Pendendam:

Ajarkan Literasi Emosional: Bantu anak mengenali dan menyebutkan emosi mereka.

8 penyebab anak tumbuh menjadi seorang pendendam                            koranenimekspres.com - anak yang tumbuh menjadi orang pendendam biasanya mengalami pola asuh, pengalaman emosional, dan lingkungan sosial tertentu yang membentuk cara berpikir dan merespons emosi negatif secara tidak sehat. 
berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab anak bisa tumbuh menjadi pendendam:
1. kurangnya pemahaman atau pengelolaan emosi
anak tidak diajarkan cara mengekspresikan amarah, sakit hati, atau kecewa dengan cara yang sehat.
baca juga:7 cara memuji anak perempuan yang sehat dan membangun
baca juga:7 cara yang efektif dan sehat untuk memuji anak laki-laki
emosi negatif dipendam, lalu berubah menjadi dendam jangka panjang.
2. pola asuh yang otoriter atau keras
anak yang sering:
dimarahi berlebihan
baca juga:pemkab muara enim musnahkan arsip retensi di bawah 10 tahun, dorong efisiensi dan pengelolaan berkelanjutan
baca juga:5 negara dengan tingkat kepedulian tertinggi
dihukum tanpa penjelasan
dipermalukan
bisa tumbuh dengan rasa marah, sakit hati, dan tidak dipercaya, lalu menyimpan dendam sebagai bentuk “balas dendam psikologis”.
3. pengalaman disakiti atau dikhianati
baca juga:6 kelompok orang yang sebaiknya menghindari dan membatasi konsumsi tape
baca juga:6 khasiat tape singkong untuk kesehatan
misalnya:
dibohongi oleh orang tua atau teman
dibanding-bandingkan
dihianati kepercayaannya
baca juga:8 khasiat ikan salmon
baca juga:nyambi jual sabu, mahasiwa dibekuk
jika luka batin ini tidak disembuhkan, anak bisa menyimpan amarah dan menjadi pendendam di masa depan.
4. kurang empati dan pendidikan emosional
anak tidak diajarkan untuk:
memaafkan
baca juga:8 ciri umum orang yang mengidap prikopat
baca juga:jalan tol merubah banyak sektor di sumsel
memahami perspektif orang lain
menoleransi kesalahan kecil
akibatnya, mereka cenderung menyimpan dendam sebagai reaksi utama.
5. faktor kepribadian atau temperamen
baca juga:7 khasiat ikan gurame untuk kesehatan
baca juga:6 risiko terlalu banyak mengkonsumsi tulang sum-sum sapi
beberapa anak memang terlahir dengan temperamen yang:
lebih sensitif
mudah tersinggung
sulit melupakan perlakuan buruk
baca juga:3 penjelasan tentang mengapa sidik jari seseorang berbeda-beda
baca juga:jumlah orang miskin di sumsel berkurang 29 ribu, kok di kota justru bertambah?
jika tidak diarahkan, ini bisa berkembang menjadi sifat pendendam.
6. lingkungan yang tidak sehat
anak yang hidup di lingkungan penuh konflik, bullying, atau kekerasan cenderung:
belajar menyimpan luka
baca juga:3 penafsiran tentang mimpi anak meninggal dan artis meninggal
baca juga:7 ciri jamur yang dapat dikonsumsi
meniru cara orang dewasa menyimpan dendam
7. pengaruh media atau cerita
anak bisa menyerap ide bahwa balas dendam adalah cara menyelesaikan masalah, terutama dari:
film
baca juga:7 ciri umum jamur yang beracun
baca juga:flexing di media sosial: tren kekinian yang bisa jadi bumerang psikologis
game
cerita/komik
8. tidak ada contoh meminta maaf dan memaafkan
anak jarang melihat orang tua atau guru:
baca juga:cara menegur anak perempuan dan laki-laki secara efektif
baca juga:6 risiko terlalu banyak mengkonsumsi tulang sum-sum sapi
minta maaf
memaafkan orang lain
maka mereka tidak tahu bahwa memaafkan itu normal dan sehat.
solusi untuk mencegah anak jadi pendendam:
baca juga:3 penafsiran tentang mimpi anak meninggal dan artis meninggal
baca juga:7 ciri jamur yang dapat dikonsumsi
ajarkan literasi emosional: bantu anak mengenali dan menyebutkan emosi mereka.
latih empati dan toleransi: ajak anak memahami perasaan orang lain.
berikan contoh memaafkan: tunjukkan bagaimana kamu memaafkan kesalahan orang lain.
buka ruang bicara: dengarkan anak saat mereka kecewa atau marah.
baca juga:7 ciri umum jamur yang beracun
baca juga:flexing di media sosial: tren kekinian yang bisa jadi bumerang psikologis
lindungi dari lingkungan negatif: hindari pola bullying, ejekan, atau hukuman ekstrem.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Enim Ekspres 13 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan