1.000 Quanzhou

Masjid Quanzhou----

Masyarakat Islam saat itu datang dari Timur Tengah. Berdagang. Quanzhou kota dagang yang penting. Mereka membangun masjid di situ.

 

Batuta sempat melakukan perjalanan dari Quanzhou ke Beijing. Lewat Hangzhou. Lalu menyusuri Great Canal. Dalam tulisannya Batuta salah tulis: dikira itu sungai Yangtze.

 

Dari Beijing, Batuta kembali ke Quanzhou. Kerasan di sini. Sampai beberapa bulan lagi.

 

Di Quanzhou inilah Batuta kaget. Untuk kali pertama ia melihat orang makan ular. Juga makan katak, belalang dan segala macam binatang. Ia pun terheran-heran. Itu tampak di tulisannya kemudian.

 

Quanzhou di zaman itu adalah pelabuhan besar dan penting. Hubungannya dengan Sriwijaya di Palembang sangat erat. Pun dengan pedagang dari Timur Tengah.

 

Di zaman Sriwijaya sampai Majapahit ''Nusantara'' lebih berpengaruh dibanding kawasan Asia Tenggara lainnya. Maka kalau Putri Campa kawin dengan raja di kawasan ini sangatlah wajar. Mereka menganggap peradaban Sriwijaya dan Majapahit lebih tinggi.

 

Besarnya komunitas Islam di Quanzhou sudah diakui dalam sejarah. Kini masjid itu berada di pusat kota. Di jalan Tumen. Jalan raya utama. Hanya beberapa meter dari kelenteng besar yang sangat indah. Kelenteng ini ramai pun di era komunis ini. Banyak pengunjung.

 

 

Tag
Share