1.000 Quanzhou
Masjid Quanzhou----
Masjidnya sendiri sepi.
Tepat pukul 1.30 saya tiba kembali di masjid. Hanya ada 20-an orang. Terasa kosong. Masjid ini bisa untuk 300 orang.
Saya berwudu di toilet sebelah kanan masjid.
Begitu melangkahkan kaki masuk masjid seseorang berdiri. Menuju podium. Itulah kiai Quanzhou. Berbaju putih sampai mata kaki. Berudeng di kepala. Berkaus kaki. Ia mulai ceramah. Tanpa "Assalamu'alaikum". Ia kutip ayat-ayat Quran di awal ceramah. Lalu pakai bahasa Mandarin.
Saya tidak terlalu paham isinya. Logatnya sangat lokal. Bicaranya cepat pula.
Rasanya ia bicara soal perlunya mengenal Allah dan mengenal diri sendiri. Dari wajahnya terlihat ia orang Tionghoa suku Hui. Bacaan Qurannya fasih sekali.
Sudah 20 menit ia bicara. Belum terlihat akan berakhir. Lama sekali. Tiga orang yang duduk di deretan depan saya tampak mulai gelisah. Mereka saling bisik. Mereka tidak mengerti bahasa Mandarin. Badan mereka besar-besar. Berjenggot. Pasti bukan orang Hui.