1.000 Quanzhou

Masjid Quanzhou----

Lalu, salah seorang bercelana jeans, di sebelah mimbar, melantunkan azan. Pakai logat Quanzhou. Saya rekam. Anda boleh lihat di IG –kalau cukup pulsa.

 

Selesai azan khotbah dimulai. Dalam bahasa Arab. Pendek sekali. Hanya 6 menit. Khotbah itu juga saya rekam. Bisa dilihat di IG.

 

Selesai berkhotbah ia jadi imam salat Jumat. Saya lirik jam dinding. Pukul 14.00.

 

Ketika imam selesai mengucapkan ''waladdolin'' beberapa orang menyahut dengan kata 'amin'. ''Ini pasti ada orang Indonesia yang ikut salat Jumat di sini,'' kata saya dalam hati. Di masjid-masjid Tiongkok tidak ada sahutan 'amin' seperti itu --pun menjelang Pilpres seperti ini.

 

Ketika tiga jamaah keluar, yang baru masuk lebih banyak. Masjid menjadi agak penuh: lebih 100  orang: 80 persen suku Hui.

 

Begitu salat selesai mereka langsung berdiri. Bubar. Tidak ada doa. Tidak ada wirid.

 

Di halaman saya dicegat beberapa anak muda. Minta foto.

 

''Kami dari Kendari,'' kata mereka. ''Kami dikirim perusahaan belajar di Xiamen,'' tambahnyi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan